10 Beautiful Birds Of Heaven

10 Beautiful Birds Of Heaven
1. Lesser Bird of Paradise (Paradisaea minor)

10 Beautiful Birds Of HeavenThe Lesser bird of paradise dikenal dengan nama Cendrawasih kuning kecil. Burung ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm, berwarna merah-coklat dengan mahkota kuning dan punggung atas kuning kecoklatan.

Burung jantan memiliki tenggorokan berwarna zamrud-hijau tua, sepasang ekor panjang dan dihiasi dengan bulu hiasan sayap yang berwarna kuning di daerah pangkal berwarna putih di daerah luarnya.
Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan. Daerah penyabaranya meliputi seluruh hutan bagian utara Papua Nugini, dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.


2. Raggiana Bird of Paradise (Paradisaea raggiana)

10 Beautiful Birds Of Heaven
The Raggiana bird of paradise dikenal juga dengan nama Count Raggi’s bird of paradise. Burung ini juga yang paling dikenal sebagai burung Cendrawasih. Habitat burung ini terdistribusi secara luas di Pulau Irian selatan dan timur laut.

Memiliki panjang 34 cm panjang, berwarna merah-coklat keabu-abuan, iris kuning dan kaki berwarna cokelat keabu-abuan. Burung jantan memiliki mahkota kuning, tenggorokan zamrud-hijau tua dan kerah kuning di antara tenggorokan. Warna bulu sayap bervariasi dari merah ke jingga tergantung subspesies. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.



3. Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya.

Panjang burung dewasa mencapai 32 cm dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter. Burung jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun sedangkan burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah Pulau Irian.

  


4. Blue Bird of Paradise (Paradisaea rudolphi)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Namanya mengingatkan nama salah satu angkutan Taksi di Indonesia. Burung ini berukuran sekitar 30 cm, berwarna hitam, iris warna coklat gelap, kaki abu-abu. Burung jantan dihiasi dengan bulu sayap dengan dominasi warna ungu biru . Sehingga disebut juga dengan Cendrawasih Biru.

Blue Bird of Paradise adalah burung endemik Papua Nugini. Daerah penyebarannya meliputi pegunungan tenggara Papua Nugini.



5. Riflebird Paradise (Ptiloris paradiseus)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Kalau anda pernah melihat film Planet Earth, maka anda akan melihat burung ini. Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm dengan burung jantan berwarna hitam dengan warna-warni mahkota biru kehijauan, kaki hitam, iris coklat gelap dan mulut kuning. Burung betina jenis ini berwarna coklat zaitun.

Merupakan endemik di Australia timur, Riflebird juga tersebar di hutan hujan di New South Wales dan pusat Queensland. Burung jantan dapat mengembangkan sayapnya dan memamerkannya seraya bergerak ke kanan dan ke kiri di hadapan burung betina untuk memikat mereka.


6. Red Bird of Paradise (Paradisaea rubra)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Kita menamakannya Cendrawasih Merah, panjang sekitar 33cm berwarna kuning dan coklat, serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa bisa mencapai 72cm termasuk bulu-bulu hiasannya yang berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya.

Bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan. Merupakan endemik dari Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.


7. Lawes’s Parotia (Parotia Lawesii)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Parotia lawesii berukuran sedang sampai dengan 27 cm). Daerah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini.

Burung jantan memiliki warna hitam dengan kening putih, warnawarni tengkuk biru ungu dan emas bulu dada hijau. Dihiasi dengan tiga kawat hias kepala dari belakang setiap mata dan memanjang mengapit bulu yang berwarna hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kepala burung gelap, iris kuning dan gelap.


8. King of Saxony Bird of Paradise (Pteridophora alberti)

10 Beautiful Birds Of Heaven
King of Saxonyi adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap seperti panji yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Oleh karenanya burung ini dimakan Cendrawasih Panji.

Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut.
Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan. Daerah penyebarannya ada di hutan pegunungan pulau Irian.


9. Wilson’s Bird of Paradise (Cicinnurus respublica)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Wilson’s Bird of Paradise berukuran lumayan kecil sampai dengan 21 cm. Burun jantan adalah berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru dan dua bulu ekor berwarna ungu yang melengkung. Semetara itu betina berwarna kecoklatan dengan mahkota biru.

Merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah Kepulauan Waigeo dan Batanta dari Papua Barat.




10. Princess Stephanie’s Astrapia (Astrapia stephaniae)

10 Beautiful Birds Of Heaven
Stephanie Astrapia berukuran sekitar 37 cm, burung ini berwarna hitam dengan warna-warni kepala biru-hijau dan ungu, disamping itu memiliki bulu ekor panjang hitam keungunan.

Burung betinanya berwarna coklat gelap dengan kepala hitam kebiruan. Habitat aslinya ada di pegunungan di pusat dan timur Papua Nugini.








10 Beautiful Birds Of Heaven

Sumber : http://indyadit.wordpress.com/

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT Berikut list gunung-gunung yang ada di Sumatera Barat yang bisa jadi referensi buat kamu yang pengen melakukan ekspedisi

1. Gunung Marapi
Gunung Marapi adalah gunung berapi yang terletak di Sumatera Barat. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di Sumatera. Terletak di dekat Bukittinggi dan memiliki ketinggian 2.891 m dpl. Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh. Pada tanggal 30 April 1979, Terjadi letusan dahsyat yang mengakibatkan 60 orang tewas dan 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat. Puncak tertinggi Marapi dinamakan 'Puncak Merpati', ini merupakan puncak tertinggi dari gunung Marapi

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
Marapi

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
Danau Singkarak dilihat dari Puncak Merpati



2. Gunung Sago
Gunung Sago (dikenal juga dengan nama Gunung Malintang) adalah gunung letaknya diantara Kota Payakumbuh dengan Batusangkar, dengan ketinggian 2.261 m dpl.

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
 Sago dari kejauhan
 

3. Gunung Singgalang
Gunung Singgalang merupakan sebuah gunung yang terdapat di provinsi Sumatera Barat dengan ketinggian 2,877 m dpl. Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Dari bentuknya, gunung ini sangat mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga itu dinamai Telaga Dewi. Singgalang sudah tidak aktif lagi dan tergolong kategori hutan basah karena kandungan air yang banyak.

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
 Sunrise singgalang dilihat dari Marapi

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
Singgalang dan Tandike dilihat dari Marapi

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
Singgalang dipagi hari


7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
Talago Dewi dipuncak Singgalang



4. Gunung Talang
Gunung Talang (nama lainnya Salasi atau Sulasi) merupakan gunung berapi yang terletak terletak di kabupaten Solok.Gunung Talang berlokasi sekitar 9 km dari kota Arosuka ibukota kabupaten Solok, dan sekitar 40 km sebelah timur kota Padang. Gunung ini bertipe Stratovolcano dengan ketinggian 2.597 m dpl, merupakan salah satu dari gunung api aktif di Sumatra Barat, dan salah satu kawahnya menjadi sebuah danau yang disebut dengan Danau Talang. Gunung Talang sudah pernah meletus sejak tahun 1833 sampai dengan tahun 2007.
 

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
 Talang waktu meletus beberapa tahun lalu

taqlang kabupaten solok
Talang




5. Gunung Tandikek
Gunung Tandikek adalah gunung api yang berdiri tegak di dataran tinggi Minangkabau, kira–kira 7,5 km dari kota Padang Panjang. Gunung ini membentang lebar ke arah selatan, dan di sebelah baratnya berbatasan dengan Danau Maninjau. Di sisi utaranya gunung ini berdampingan dengan Gunung Singgalang, sementara sebelah timurnya merupakan gugusan pegunungan vulkanik Tersier yang sudah tua. Gunung bertipe stratovolcano ini dikenal juga dengan nama Tandikai atau Tandike dalam bahasa Minangkabau.

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
 Kawah Tandikek




6. Gunung Talamau
Gunung Talamau adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, berdampingan dengan Gunung Pasaman. Gunung tertinggi di Provinsi Sumatera Barat ini memiliki ketinggian 2,920 meter dpl, termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif. Dibawah puncak gunung pada ketinggian sekitar 2.750 m dpl, terdapat 13 telaga. Nama-nama telaga diambil berdasarkan beberapa cerita legenda yang diyakini oleh penduduk disekitar Gunung Talamau.

7 Gunung buat Pendakian di SUMATERA BARAT
Talamau



7. Gunung Pasaman
Gunung Pasaman adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat yang letaknya berdampingan dengan Gunung Talamau. Gunung ini termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif, dikenal juga dengan nama Puncak Rajo Imbang Langik, diambil dari nama raja yang pernah berkuasa di daerah tersebut pada jaman dahulu

Korupsi dan Masalah Pendidikan

Korupsi dan Masalah Pendidikan
Korupsi dan Masalah Pendidikan 
Bangsa kita seakan tidak pernah luput dari berbagai macam bencana. Mulai dari gempa, tsunami, tanah lon
gsor, gunung meletus, teroris, kebakaran, banjir, dan lain-lain. Selain itu, bencana yang tidak kalah membahayakan saat ini adalah semakin maraknya tindakan korupsi di kalangan pejabat negara, mulai dari menteri, gubernur, wali kota, bupati, dan kepala dinas tertentu. Ironisnya, tindakan-tindakan korupsi ini seakan sudah dianggap suatu hal yang wajar dan pelakunya tidak lagi malu dan tidak merasa hina dengan apa yang diperbuatnya. Mereka yang dipercayakan sebagai wakil rakyat ini, tega mencuri uang rakyat (korupsi) yang diwakilinya demi untuk bermewah-mewah, tanpa memikirkan bagaimana penderitaan yang dialami oleh banyak rakyat miskin dan melarat. Mungkin hati mereka sakit atau bahkan sudah mati, sehingga tidak lagi dapat merasa kasihan di saat melihat banyaknya anak-anak yang sakit disebabkan kelaparan dan kurang gizi. Akal mereka tidak sehat, sehingga tidak dapat sejenakpun berpikir bagaimana membantu anak-anak yang bodoh dan pengangguran akibat tidak bisa sekolah. Demikian rusaknya moral para pejabat negara saat ini, sehingga mencari dan menganalisis penyebab masalah ini sangat penting dilakukan dan kemudian berusaha untuk mengantisifasinya.

Sebagian kalangan menganggap bahwa rusaknya moral bangsa, termasuk meningkatnya tindakan korupsi di kalangan pejabat negara itu, memiliki kaitan dengan masalah pendidikan. Anggapan seperti itu bukan tidak beralasan. Sebab, secara teoritis pendidikan memang memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan karakter seseorang. 

Jhon Locke yang terkenal dengan teori Empirismenya menyimpulkan bahwa, setiap anak yang lahir, adalah dalam keadaan putih-bersih bagaikan kertas kosong, sementara perkembangan selanjutnya sangat tergantung kepada orang tua, sekolah (pendidikan),  dan masyarakat, ke  arah mana kepribadian anak itu akan mereka bentuk.  Lebih dari itu, dalam perspektif Islam, terdapat teori fitrah, yang menyimpulkan bahwa setiap anak yang dilahirkan ke dunia, adalah ia dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih (fitrah), dengan dibekali  dua potensi, yaitu potensi untuk menjadi baik dan potensi untuk menjadi jahat (fuzuuraha wa taqwaaha, Q.S. al-Syams). Selanjutnya, baik atau tidaknya kepribadian anak itu, sangat tergantung kepada pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Teori ini sejalan dengan salah satu hadits Nabi yang berbunyi sebagai  berikut: kullu mauluudin yuuladu ala al-fitrah, fa abwahu alladzi yuhawwidaanihi, wa yunassiraanihi au yumajjisaanihi (al-Hadits). Artinya, “setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan firah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi,  nasrani atau majusi”.

Berdasarkan dua teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang begitu erat antara pendidikan dengan karakter manusia. Dengan demikian, anggapan bahwa adanya kaitan antara rusaknya moral para pejabat negara dengan pendidikan, termasuk tindakan korupsi yang sedang menjadi masalah utama bangsa saat ini sangatlah logis. Jika jalan pikiran ini diterima, maka pertanyaan yang timbul adalah-ada masalah apa dengan pendidikan kita.

Masalah krusial terkait dengan pendidikan kita saat ini adalah masih diterapkannya sistem pendidikan yang parsial. Sistem pendidikan parsial merupakan pola pendidikan yang hanya mengorientasikan pada kecerdasan intelektual siswa dan mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual mereka. Di sekolah-sekolah, peran guru tidak lebih sekedar melakukan transfer ilmu ke dalam otak para siswa, yang orientasinya ialah pencapaian nilai raport yang tinggi, tetapi cenderung mengabaikan pendidikan moral (agama). Dengan kata lain, pendidikan kita lebih diarahkan untuk menciptakan generasi yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tanpa mengimbanginya dengan kecerdasan Spritual (SQ/Agama), dan kecerdasan emosional (EQ/hati), sehingga out put dari sistem pendidikan seperti ini adalah lahirnya manusia-manusia yang pintar, tetapi tak bermoral, seperti para koruptor.

Para guru lebih mengutamakan kecerdasan otak daripada kecerdasan hati para siswanya. Padahal hati yang cerdas tentu lebih penting dan utama bagi manusia daripada segala-galanya. Sebab, sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Ghazali bahwa hati laksana raja, dan anggota tubuh ibarat rakyatnya. Apabila raja baik, maka rakyatnya akan baik. Sebaliknya, jika raja tidak baik, maka rakyatnya juga tidak baik.

Jika sistem pendidikan seperti ini tetap dibiarkan, maka wajarlah kalau saat ini dan bahkan untuk ke depan, kita akan tetap menyaksikan kerusakan moral yang akan terus melanda bangsa ini, seperti pemerintahan yang koruptor, penyakit  masyarakat (judi, mabuk, perselingkuhan),  kenakalan remaja (budaya kekerasan, perkosaan, hubungan seks di luar nikah, konsumsi narkoba), dan lainnya. 

Oleh karena itu, sebagai upaya antisipasi, saatnyalah bagi semua elemen bangsa, terutama bagi para guru dan pengambil kebijakan di bidang pendidikan agar merubah paradigma system pendidikan yang parsial dan menuju sistem pendidikan yang integral, yaitu dengan memadukan antara ilmu-ilmun umum dengan ilmu agama. Para guru diharapkan agar tidak sekedar mentransfer ilmu ke dalam otak para siswanya, akan tetapi harus disertai dengan  upaya mengasah hati nurani mereka. Sebab, sebagaimana disebutkan di atas, hati merupakan aspek paling esensial dari seluruh organ tubuh para siswa yang berfungsi sebagai pengendali dari seluruh tindakan-tindakan mereka. Hatilah yang akan menentukan baik atau tidaknya karakter mereka di masa depan.

Para siswa yang merupakan generasi penerus bangsa itu, hendaknya diarahkan agar tidak sekedar cerdas secara intelektual (IQ), akan tetapi juga cerdas secara spiritual (SQ) dan emosional (EQ). Sehingga, Jika menjabat suatu jabatan di masa depan, mereka tidak melakukan kecurangan-kecurangan, seperti mencuri uang rakyat (korupsi) sebagaimana yang sedang menjadi masalah utama bangsa saat ini. Sebab, disamping mereka cerdas otak, mereka memiliki hati nurani yang terasah, yang menjadi penasehat dalam tindakan-tindakannya. 

Bukankah di dalam satu hadits Nabi mengatakan sebagai berikut: Alaa wa Inna fil Zasadi mudgah, idzaa salahat salah al-zasadu kulluhu, wa idzaa fasadat fasadal zasadu kulluhu, alaa wahiya al-qalb. Artinya, “Ingatlah! sunggguh, di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, jika segumpal danging itu baik, maka baiklah seluruh anggota tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh anggota tubuhnya, dan segumpal daging itu adalah hati” (al-Hadits).



Sumber :http://waspada.co.id/index.php/images/plugins/content/highslide/graphic/index.php?option=com_content&view=article&id=200427:korupsi-dan-masalah-pendidikan&catid=25:artikel&Itemid=44
by. M. Ridwan Harahap

Gantuang ciri

Gantuang ciri : Sebuah Nagari yang Indah 


Gantuang ciri

Gantung Ciri adalah sebuah nagari yang indah yang terletak di kaki bukit bernama Bukik Singo-singo, dan sekaligus berhadapan langsung dengan Gunung Talang di Solok Sumatera Barat.  

Karena letaknya yang diapit oleh Gunung dan Bukit, maka Gantung Ciri menjadi Nagari yang memiliki udara sangat sejuk, udara yang masih bersih dari pepohonan yang rimbun di bawah siraman cahaya matahari yang hangat. 

Di kanan dan kiri terhampar sawah-sawah nan luas dan hijau. Hamparan tanah yang berbukit-bukit menjadikan sawah-sawah yang ada tersusun dengan rapi bak tangga alam yang cantik. Suara gemercik air sungai yang mengalir jernih menambah suasana alami yang dapat menimbulkan rasa rindu bila seseorang pernah mengunjunginya. 

Tanah di Nagari Gantung Ciri adalah tanah yang sangat subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian. Hebatnya lagi alam Nagari ini mempunyai suhu/cuaca berada pada titik normal [tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin]. Jadi intinya cocok untuk semua jenis tanaman baik tanaman daerah dingin dan daerah panas. Maka tidak heran bila sebagian besar penduduk setempat memilih bertani sebagai profesi mereka, disamping ada juga yang berdagang. 

Karena tanah yang subur, Nagari Gantung Ciri merupakan salah satu pemasok beras Solok terbaik di Sumatera Barat, sebab beras yang diproduksi mengasilkan nasi yang putih bersih dan menggugah selera. Bila dimakan saat masih hangat dengan samba lado, uwok pucuak ubi dan goreng ikan asin, hmmm... lamak bana.  

Nagari Gantung Ciri merupakan salah satu dari sekian banyak Nagari yang terletak di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Letaknya yang diapit oleh dua Nagari lain yaitu : Selayo dan Jawi-jawi, membuat kita dapat melihat pemandangan yang indah terus menerus tanpa henti hingga kita sampai di tujuan. Jalanan pun sudah diaspal sehingga terasa mulus dan tidak sulit saat dilewati. Untuk mencapai tempat ini hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan dari kota Solok. Hanya perlu mengambil arah ke Padang, lalu belok kanan saat di Simpang Selayo, maka mulailah menempuh perjalanan yang menyenangkan. 

Adat Istiadat 

Nagari Gantung Ciri adalah nagari yang masih sangat memegang teguh adat istiadat Minang Kabau. Sejak mulai masuknya rombongan pertama ke wilayah ini, maka bersamaan dengan itu pula adat pun ada. 

Penduduk Nagari Gantung Ciri konon berasal dari keturunan raja Pagaruyuang yang telah berkembang biak. Dikarenakan jumlah keturunan yang sudah sangat banyak, maka merekapun pergi keluar kota kerajaan (Pagaruyuang) dan mencari wilayah-wilayah sebaran baru untuk ditempati. Salah satu daerah yang mereka datangi adalah Singkarak, Kabupaten Solok, dan dari sanalah mereka kemudian berpencar lagi hingga sampai ke Nagari Gantung Ciri. 

Saat pertama kali para nenek moyang ini datang, mereka terdiri atas empat marga, yang dalam bahasa Minang Kabau disebut SUKU. Suku-suku tersebut adalah : Tanjung, Jambak, Koto Piliang dan Melayu. Namun seiring dengan makin bertambahnya penduduk, maka suku-suku ini pun berkembang dan menjadi banyak. Seperti : Guci, Melayu, Bendang dan lain sebagainya.
Namun terbentuknya suku-suku baru ini tidak dengan begitu saja. Seperti contoh suku Guci, suku ini merupakan saudara dari suku Tanjung. Suku Guci berasal dari Suku Tanjung yang sudah berkembang. Adapun suku lain yang juga saling bersaudara adalah Bendang dengan Melayu.

Adat istiadat di Nagari Gantung Ciri sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, mulai dari yang tertua sampai pada yang termuda. Mereka menjunjung tinggi motto ADAT BASANDI SARAK, SARAK BASANDI KITABULLAH yang artinya Adat berdasarkan pada Agama dan Agama berdasarkan pada Kitab Suci Al-Quran.

Untuk mejaga semua aturan-aturan adat yang telah ditetapkan tersebut, maka setiap suku memiliki Ninik-Mamak. Ninik-Mamak adalah orang yang memiliki pangkat dalam adat dan sukunya. Mereka adalah orang-orang yang mengerti adat dan merupakan orang yang dituakan dalam sukunya.
Ninik-Mamak berasal dari gabungan kata Ninik dan Mamak. Ninik adalah Kakek yang merupakan Paman dari ibu (bisa Kakak laki-laki atau Adik laki-laki nenek) dan Mamak berarti Paman yang merupakan Kakak laki-laki atau Adik laki-laki ibu. Hal ini dikarenakan hubungan keturunan pada Masyarakat Minang Kabau yang Matrilineal (menurut garis ibu).

Pada kasus perpecahan suku dari suku Tanjung mejadi dua suku yang bersaudara (dengan suku Guci), ini dikarenakan suku Guci telah memiliki Ninik-Mamak sendiri, sehingga sudah dapat di pisah dari suku asalnya, namun yang membuat suku Guci tetap disebut bersaudara dangan suku Tanjung adalah karena suku Guci masih memiliki Penghulu (salah satu jabatan dalam suku) yang sama dengan suku Tanjung. Disebabkan oleh persaudaraan antar suku tersebut maka timbul aturan dimana pria dan wanita antar kedua suku tidak boleh saling menikah satu sama lain.
Bila dipahami sepintas lalu memang terdengar agak rumit, namun akan dapat dimengerti bila diketahui secara lebih mendalam.