Presiden SRI Mulyani ?

Lagi-lagi nyolong saya...
ga papalah, ini kan demi masa depan negara kita juga
patut ditelusuri siapa sebenarnya SRI MULYANI ?
pantas ga jadi orang nomor satu dinegeri ini ?
eiittt....
tunggu dulu , ini bukan kampanye ya
ini sekedar bacaan 
[terutama buat saya yang paling benci politik]

Presiden SRI Mulyani ? Perjuangan Rakyat (PDPR) yang sebelumnya telah memiliki status badan hukum. Semua perangkat, lambang, dan atribut kepartaian tetap memakai seperti yang dimiliki oleh Partai SRI selama ini. Dan tentu saja hal ini dibenarkan oleh undang – undang.

Mungkin banyak yang meragukan dan tidak percaya apalagi di tengah maraknya transaksi dalam politik Indonesia saat ini,  tapi bergabungnya Partai SRI dan PDPR betul – betul dilakukan karena faktor ideologis dan visi yang sama. Kesamaan platform ini membuat fusi berjalan mudah, tidak rumit dan hebatnya tanpa mahar politik. “Koalisi ini bukan tukar tambah politik, tapi ini adalah koalisi akal sehat dengan visi dan ide yang sama”, tegas Ketua Bid Politik Partai SRI, Rocky Gerung.

Cara ini memang ditempuh sebagai langkah strategis untuk bisa terus melaju membawa aspirasi para anggota, dan simpatisan sampai ajang kontestasi politik yang sebenarnya yaitu pemilu dan pemilihan presiden 2014.  “Ini adalah hasil kerja akal sehat untuk mengakali politik akal akalan dari para politisi akal miring”, tambah Rocky.

Selain membangun infrastruktur partai yang lebih solid dan besar, Partai SRI juga terus melakukan konsolidasi kedalam dan keluar untuk mempersiapkan diri menghadapi verifikasi KPU sebagai peserta pemilu 2014. “Kita nggak mau kecolongan lagi kali ini”, ujar Susy Rizky, Bendahara Partai SRI.

Berdasarkan draf Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD versi Tim Perumus per 22 Maret 2012, calon peserta pemilu harus memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, minimal 75 persen jumlah kabupaten/kota di provinsi bersangkutan, minimal 50 persen jumlah kecamatan di kabupaten/kota bersangkutan, serta memiliki anggota sekurangnya 1.000 atau seperseribu jumlah penduduk di kabupaten/kota bersangkutan. (Kompas.com, 29 Maret 2012)

Baru saja mendapatkan legitimasi yang sah sebagai partai politik dari negara, tidak hanya hujan dukungan dan apresiasi yang datang, namun berbagai gangguan dari pihak yang tidak senang dan merasa terancam juga sudah mulai dilancarkan. Seperti diketahui bahwa Koordinator perwakilan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Amerika Sonny Sofiandi mengirim surat kepada pimpinan Bank Dunia, Robert Zoellick, untuk memecat  Sri Mulyani Indrawati (SMI), karena diduga terlibat skandal Bank Century.
Lucu memang, jika kita melihat aksi kepanikan seperti ini.  PDIP yang bukan siapa – siapa apalagi pemegang saham, tapi meminta Bank Dunia memecat Sri Mulyani. Meskipun hal ini dibantah oleh Pramono Anung sebagai aksi resmi dari PDIP, namun  Partai SRI harus siap untuk menghadapi berbagai upaya untuk mendiskreditkan sosok Sri Mulyani yang memang ingin diusung sebagai calon Presiden RI, bukan Presiden Bank Dunia. “Tidak masalah dia tidak dicalonkan di bursa Presiden Bank Dunia, karena memang Sri Mulyani adalah Presiden kami di 2014”, tegas Wimar Witoelar. 

 Sumber : http://www.perspektif.net/article/

Beberapa nama sudah muncul lewat berita dan buku. Mari kita mulai tampilkan secara singkat mereka yang mudah dijangkau tanpa perjanjian untuk bertemu sebelumnya. Dua nama yang bisa dijangkau lewat handphone dan BBM (Blackberry Messenger) Senin (26/3) kemarin adalah Sri Mulyani dan Hatta Rajasa. Kedua tokoh ini telah muncul lewat buku yang dijajakan di berbagai toko buku, antara lain di Gramedia.

Kini sedang terpampang buku berjudul Sri Mulyani for President 2014 dan HR Harapan Rakyat. Tentang Sri Mulyani Indrawati (SMI), mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Wimar Witoelar, antara  lain mengatakan, "Tidak perlu ditanyakan, apakah SMI siap menjadi Presiden RI 2014."

"Yang menjadi pertanyaan dan tantangan sekarang, apakah pemilih kita, baik pemilih lama dan terutama pemilih baru, ingin memasang standar kualitas setinggi SMI. Harapan masyarakat yang belum masuk kubu politik pragmatis, nama SMI menjadi panggilan untuk sekali lagi mencoba mencapai reformasi kehidupan publik di Indonesia melalui cara yang demokratis dan damai, "ujar Wimar dalam pengantar buku itu.

Ketika ditanya lewat BBM, dari Washington, Amerika Serikat, Sri Mulyani hanya mengirimkan gambar simbol senyuman. Ia lebih suka bercerita tentang rumah nya di Gombong, Jawa Tengah. "Itu rumah eyang saya. Dulu ketika saya masih kecil, setiap Lebaran diwajibkan datang ke sana, "ujarnya.

Buku 'Sri Mulyani for President 2014'


Makasih buat Bapak Wilmar Witoelar atas tulisannya...Maap pak,nyolong saya tp saya ga korup lo pak ^_^

0 komentar:

Post a Comment