Showing posts with label Politic. Show all posts
Showing posts with label Politic. Show all posts

Sekilas Tentang Daming Sanusi

Sekilas Tentang Daming Sanusi. Calon Hakin Agung ini melontarkan pernyataan kontroversi dengan mengatakan kalau pelaku pemerkosaan tidak perlu dihukum mati karna baik pelaku dan korban sama-sama menikmati pemerkosaan.

<a href=" http://1.bp.blogspot.com/-1d5tEOG_K2k/UPUrpzAY_BI/AAAAAAAAFu0/OfOg4jOIlD8/s320/daming+sanusi.jpg"><img alt="pernyataan kontroversi,anggota dewan,hakim,berita politik,orang bulukumba" src="http://1.bp.blogspot.com/-1d5tEOG_K2k/UPUrpzAY_BI/AAAAAAAAFu0/OfOg4jOIlD8/s320/daming+sanusi.jpg"/></a>
daming sanusi
 
Biodata Daming Sanusi 

Dilaman Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Muhammad Daming Sunusi merupakan alumni Universitas Hassanudin (Unhas) pada 1977. Hakim kelahiran Bulukumba, 1 Juni 1952, ini meneruskan pendidikannya di Universitas Tarumanegara pada 2002. Ia meraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 2009.

Daming memulai karier sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri Ujung Pandang pada 1983. Setahun kemudian, Daming menjadi hakim di Pengadilan Negeri Sinjai. Daming dimutasi ke Pengadilan Pakjane pada 1991, lalu promosi menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Maros pada 1996. Daming menjadi Ketua PN Barru pada 1997.

Karier Daming berlanjut di Jakarta. Ia menjadi hakim di PN Jakarta Pusat pada 2000 dan menjadi Wakil Ketua PN Bekasi pada 2003. Daming menjadi hakim di Pengadilan Tinggi Jakarta pada 2006, dan tiga tahun berikutnya di Pengadilan Tinggi Surabaya. Ia lalu menjadi Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada 2010. Daming menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin pada 5 Desember 2011.
 

Dan sekarang telah beredar petisi online yang dipelopori Melanie Soebono untuk menolak daming sanusi menjadi hakim agung. Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa ikut menandatangani petisi online tersebut di www.change.org

Negara Tanpa Tentara

Negara Tanpa Tentara "oh, ya andai kata dunia tak punya tentara.. pasti tak ada perang yg makan banyak biaya.." Tau lirik lagu ini kan ? ya..Pesawat Tempurku oleh Iwan Fals. Inilah negara yang tidak memiliki tentara dan tentu saja mereka tidak perlu memikirkan perang dan biaya guna mempersenjatai angkatan mereka.

1. Solomon island
Kepulauan solomon, yang mengejutkan, tidak terdiri dari beberapa pulau, tetapi mereka total dalam ribuan. Kepulauan solomon mampu membentuk pemerintah yang stabil sampai sekitar tahun 1998. Selama 1998-2006, negara itu dipenuhi dengan kesalahan dalam pemerintahan, kejahatan dan konflik etnis. Untuk berhasil mengatasi masalah ini, selandia baru dan australia, baik campur tangan untuk memulihkan perdamaian.

2. Costa Rica
Walaupun pernah memiliki militer. Kosta rika tetap menjadi salah satu dari banyak negara tanpa tentara formal. Pada tanggal 1 desember 1948, josé ferrer figueres, presiden saat itu, menandatangani undang-undang yang akan menghapuskan militer setelah perang saudara fatal di kosta rika yang menewaskan hampir 2.000 orang.

3. Samoa
Samoa tidak memiliki kekuatan militer yang ditentukan dan dapat digunakan jika diperlukan. Sebaliknya, negara ini harus bergantung pada persahabatan dengan negara-negara lain untuk mencari perlindungan dan pertahanan dalam masa perang. Negeri ini memang memiliki polisi samoa, tapi hal ini jelas tidak dianggap sebagai kekuatan militer negara.
4. Palau
Meskipun tidak ada kekuatan militer nasional, palau memiliki kepolisian yang telah dibuat untuk memberikan perlindungan yang diperlukan untuk warga sipil. Tetapi jika terjadi perang, palau harus menjangkau bantuan dari negara-negara lain untuk menyediakan semacam sistem pertahanan.

5. Andorra
Meskipun tidak memiliki tentara yang terorganisir, negara kecil andorra cukup berani untuk menyatakan perang terhadap jerman pada 1914 dan bergabung dengan apa yang disebut great war. Pada tahun 1931, kelompok tentara digantikan oleh polisi nasional andorra. Kelompok ini terdiri dari sekitar 240 pria, diciptakan untuk membantu menjaga perdamaian. Bergabung dengan kepolisian sangat penting, jika anda seorang pria dengan pistol.

6. Marshall Island
Dibawah compact of free association pada tahun 1983, kepulauan marshall diberikan status negara berdaulat. Juga terlibat dalam pakta ini federasi mikronesia dan palau. Berdasarkan perjanjian, ketiga negara akan bebas, tetapi akan berdiri sebagai negara yang terkait ke as ini berarti bahwa as akan menjadi protektorat dan kepulauan marshall tidak akan memiliki kekuatan militer reguler, atau tanggung jawab negara untuk pertahanan selama masa perang.

7. Vatican
Disebut negara terkecil di dunia, vatikan adalah sebuah negara yang tidak memiliki jure militer, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Di masa lalu, ada banyak kelompok-kelompok militer yang diciptakan untuk melindungi negara dan yang paling penting, paus. Secara khusus, garda mulia dan garda palatine di sana, tapi paulus vi menghapuskan dua kelompok pada tahun 1970.




Note : 
Costa Rica :: Dibawah tanggung jawab PBB.
Marshall Islands :: Dibawah tanggung jawab USA.
Palau :: Dibawah tanggung jawab USA.
Samoa :: Dibawah tanggung jawab New Zealand.
Solomon Islands :: Militer dibubarkan setelah kerusuhan dan konflik etnis berkepanjangan (diredakan Australia)
Andorra :: Dibawah tanggung jawab bersama Spain & France.(negara kecil diapit kedua negara itu).
Vatican :: Ada Swiss Guards sebagai pasukan keamanan kota Vatican.

Itulah beberapa Negara Tanpa Tentara yang mungkin ada tambahan lagi dari sobat barangkali ?

Siapa Jacob Elfinus Sahetapy ??

Siapa Jacob Elfinus Sahetapy ?? Itulah yang menjadi tanya bagi saya pribadi. Setiap Selasa malam di ILC TVOne saya lihat beliau selalu hadir dan cara ngomongnya koq brani banged gitu.

Opa yang satu ini menjadi buah bibir bagi sebagian besar anggota forum ILC dan bahkan para penonton yang sempat melihat dan mendengar saat beliau diminta berbicara. Dengan 'tanpa rasa takut' beliau mengkritik habis 'musuh' nya dengan perkataan pedas !!.

ILC TVOne, Orang tua pemberani

Untuk mengenal lebih dalam tentang siapa JE Sahetapy ini ? silakan mampir kesini ya, saya kasih referensi tentang beliau.

Welfare State Versus Negara Vampir

Welfare State Versus Negara Vampir
Welfare State Versus Negara Vampir Konstitusi negara meng_amanah_kan negara agar mengayomi, melindungi, dan memenuhi hak-hak rakyatnya. Bagi anak-anak tidak mampu, negara wajib memeliharanya. Bagi orang miskin, negara wajib menyantuninya. Negara juga wajib menyediakan lapangan kerja bagi rakyatnya, wajib menggunakan seluruh kekayaan alam negeri yang ada semata-mata untuk mensejahterakan rakyatnya, wajib memberikan rasa aman, wajib melindungi rakyatnya dari apa pun juga. Ini semua termaktub dengan jelas di dalam konstitusi negara.

Di dalam konstitusinya, Indonesia menginginkan menjadi sebuah negara berkesejahteraan (Welfare State). Untuk bekerja demi memenuhi semua hak-hak dasar rakyat inilah, negara memerlukan biaya. Salah satunya dari pajak yang merupakan suatu elemen terpenting untuk kepentingan penyejahteraan rakyat. Dengan membayar pajak, rakyat akan mendapatkan fasilitas publik yang memadai seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis, pangan dan sandang yang murah, serta tunjangan sosial bagi mereka yang tidak mampu.

Dengan pajak, orang Jerman bisa memperoleh pendidikan gratis, orang Inggris bisa menikmati biaya rumah sakit dan pengobatan gratis, lalu di beberapa negara federal Amerika orang bisa bertelepon-ria tanpa dipungut biaya, dan di banyak negara Eropa ada tunjangan sosial bagi orang jompo, orang cacat, dan pengangguran.

Di Indonesia, semuanya harus bayar. Bahkan untuk pipis saja pun dikenakan biaya. Hanya tertawa dan—maaf—kentut yang belum dikenai pajak di negara ini.

Mungkin saja ada yang mengemukakan dalih jika pajak kita masih terlalu kecil dibandingkan dengan pajak di negara-negara yang telah sejahtera. Namun, bila dilihat realita yang ada, alasan itu tidaklah benar. PPN di negara Eropa, misalnya, sesuai dengan proposal European Union, dipatok hanya 14-20%. Di Inggris hanya 17,5%, tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.

Namun dengan pajak sebesar itu, mereka bisa memberikan fasilitas publik yang sangat memuaskan. Negara-negara tersebut, yang kekayaan alamnya tidak sedahsyat Indonesia, mampu memberikan layanan publik sangat baik dengan hanya menarik pajak yang tidak terlalu banyak selisihnya dengan yang ditarik oleh pemerintah Indonesia.

Di Indonesia, semua orang dikenakan pajak. Kian hari pajak kian tinggi. Sama seperti retribusi jalan tol yang kian hari kian besar, padahal kenyataannya, jalan tol kian hari kian Macet, dan pemeliharaannya pun kian memprihatinkan. Di Indonesia, hanya pejabatnya yang hidup kian sejahtera, mendapat fasilitas mewah, gaji dan tunjangan besar, anggota DPR-nya pelesiran ke luar negeri bersama anak isteri, semuanya dibiayai dari uang pajak (baca: merampok rakyat). Namun fasilitas umum dan tunjangan sosial bagi rakyat nihil. Bahkan banyak dari sektor yang sebenarnya hak milik rakyat malah diswastanisasikan.

Salman Luthan dan Agus Triyanta, dosen Fakultas Hukum dan Magister Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, dalam Jawa Pos (11/10/2005) menulis dengan cukup tajam masalah pajak di negeri ini, “Apa bedanya antara perampok dan negara? Keduanya sama-sama mengisap uang rakyat. Keduanya sama-sama bisa memaksa rakyat. Jika perampok adalah orang atau sekelompok orang yang mengambil kekayaan orang lain untuk diri mereka, negara terdiri atas kelompok orang yang mengambil pajak dari rakyat untuk kepentingan rakyat itu sendiri, atau minimal untuk kepentingan bersama. Logikanya, jika rakyat diisap kekayaannya lewat berbagai pajak dan pungutan, terpaksa atau tidak terpaksa, dan kemudian uang tersebut oleh negara tidak dikembalikan kembali kepada rakyat, niscaya negara itu juga sama saja dengan perampok, yaitu perampok yang terorganisasi.”

Di negara vampir seperti Indonesia sekarang ini, pajak hanya digunakan untuk memperkaya sebagian golongan yang berkuasa. Padahal mereka juga memperkosa kekayaan sumber daya alamnya. Indonesia yang sekarang dikuasai oleh orang-orang rakus dan serakah bermental korup ini memang harus didekontsruksi ulang. Rakyat harus bangkit dan bergerak melindas mereka semua.

Mungkin sebab itu, Islam mengharamkan pajak. Hal ini pernah ditegaskan Dr. Daud Rasyid dalam suatu kajian keislaman di Jakarta beberapa tahun lalu. Islam membangun negerinya bukan dengan pajak, tetapi dengan kekayaan alam yang dimiliki dan dengan usaha yang penuh keberkahan. Wallahu’alam bishawab.

Ironi diujung Negeri

Ironi diujung negeri masih sangat kental terasa, mereka yang tinggal jauh dari ibukota terasa dilupakan dan terasing oleh orang-orang yang mempunyai tanggungjawab terhadap mereka. Mereka masih rakyat dari negeri kaya kini, mereka juga butuh pelayanan disegala aspek dan itu hak mereka sebagai rakyat !
Saya pribadi, tidak merasa heran kalau di ujung timur sering terjadi kekacauan, nempebakan dan itu mereka lakukan karena ketidakpuasan mereka terhadap kehidupan mereka sekarang. Bisa bayangkan, pulau yang sangat kaya raya dengan hasil bumi berlimpah tapi kenapa rakyatnya masih jauh dari kata sederhana. Mereka susah mendapatkan pelayanan pendidikan, kesehatan yang layak. 
Entahlah, sampai kapan hal ini terjadi ? Apa menunggu campur tangan asing hingga negara ini kembali kehilangan seperti Timor Timur lagi ? Tidakkah pemimpin ini belajar dari kejadian sebelumnya ?
Apa yang ada dibenak sahabat seandainya sahabat merupakan salah satu warga timur ini ? silakan berikan opininya ya...


Ironi diujung Negeri




Inilah Bedanya Piala Eropa 2012 Dan Perkara Hukum Di Indonesia

 Inilah Bedanya Piala Eropa 2012 Dan Perkara Hukum Di Indonesia
Inilah Bedanya Piala Eropa 2012 Dan Perkara Hukum Di Indonesia Piala Eropa 2012 sudah mendekat. Ada enam belas negara yang siap bertarung memperebutkan dua jatah final. Nantinya [pasti] ada tangis dan kekecewaan ketika tim jagoan tersisih, misalnya Italy, Inggris, Spanyol. Semoga, kekhusyu’an kita tidak akan terusik (para penikmat sepakbola, yang bukan penikmat pasti tidak) dengan munculnya kasus-kasus hukum yang serba geje di negeri ini.

Kenapa terusik, karena pemberitaan media massa cetak/elektronik/internet jadi serba terbagi-bagi konsentrasi seperti tidak ada fokus. Kenapa geje, karena perkara-perkara hukum yang mencuat itu sering kali hanya meledak sesaat lalu tidak jelas juntrungannya.

Inilah bedanya Piala Eropa 2012 dan perkara-perkara hukum di negeri ini. 

Di Piala Eropa, selalu ada agenda yang jelas tentang kapan mulainya, kapan berakhirnya. Tim yang turun bertanding jelas komposisi pemainnya dan ofisial serta pendukungnya. Siapa yang menang dan kalah akan segera ketahuan karena jam tandingnya sudah ditentukan secara baku tinggal diikuti prosedurnya. Pertandingan juga selalu dipimpin oleh wasit yang jelas, dibantu asisten wasit yang tidak kalah jelasnya. Jikapun para wasit yang notabene penegak hukum itu melakukan kesalahan dalam mengadili pertandingan, maka akan ada sanksi yang jelas dari FIFA, seperti yang menimpa wasit-wasit yang jelas-jelas melakukan kekeliruan.

Saat kita membaca koran, atau media berita online, di jajaran berita terkini pasti kita temukan kabar terbaru dari Piala Eropa, bersaing dengan kasus Miranda, Proyek Hambalang dan masih banyak kasus lainnya. Media tentu saja memang bertugas menyampaikan berita agar masyarakat tahu apa yang terjadi. Kita pun tentu menyempatkan diri membaca berita demi mengikuti perkembangan situasi. Nah dari sini pula kita mendapatkan kejelasan dari piala Eropa.

Jelas dan kejelasan, itu yang tidak ada di kasus-kasus hukum yang hadir hanya turut meramaikan pemberitaan media. Tidak jelas wasitnya siapa, kapan mulai dan berakhirnya, yang mana pendukungnya, pencetak golnya siapa, dan yang paling parah: kapan dan bagaimana berakhirnya.

Mungkin, mereka yang hobi bersengketa di media itu harus belajar sepakbola dulu sebelum jadi politisi. Dianjurkan sepakbola tingkat dunia lho ya, bukan sepakbola ala PSSI yang sama gak jelasnya dengan kasus-kasus tadi.


Prihatin Anak Bangsa

Prihatin Anak Bangsa
Prihatin Anak Bangsa Saya prihatin melihat pemerintah yang kurang memperhatikan para generasi muda yang sebenarnya mampu bekerja namun sulit mendapat kesempatan bekerja. Lowongan kerja CPNS menjadi sebuah iming-iming mengesankan bagi sebagian besar orang. disamping gajinya tinggi, kerjanya ga seberapa berat. Orang berlomba-lomba mengemis mendapatkannya dengan mendaftar, padahal dari kesekian ribu orang pada kenyataannya paling hanya puluhan orang yang diambil. Yang tidak lulus tes, nasibnya akan terkatung-katung. mereka terbengkelai begitu saja. Seharusnya pemerintah mempunyai program pelatihan kerja untuk para pemuda dan para lulusan SMA/SMK dan Perguruan tinggi, dapat berupa pendidikan kursus yang mengarah pada posisi yang dibutuhkan lembaga dan perusahaan. Jika pemerintah peduli, maka pengangguran akan menurun dan ekonomi Indonesia akan semakin maju.

Dilain hal, beberapa atlit yang telah mengharumkan nama bangsa didunia internasional tidak mendapatkan jaminan kehidupan yang layak pada masa emas-nya habis. Pada saat atlit itu mencapai puncak kejayaan, ribuan pujian datang membanjiri, dielu-elukan, tapi toh itu tidak mampu membuat jaminan kehidupan yang layak nantinya.

Pemerintah terus mengeluarkan himbauan dan ajakan kepada masyarakatnya untuk berprestasi, tapi apa mungkin 'anak bangsa' ini bisa mengeluarkan seluruh kekuatan, kemampuannya jika memandang nasib senior mereka terdahulunya...?

Ini bukan tulisan provokator dari saya untuk generasi bangsa tapi ini 'isi hati' yang ikut simpati terhadap nasib pahlawan bangsa. Saya berharap sangat terhadap pemerintah yang seakan-akan 'habis manis sepah dibuang'....sungguh terlalu !!!!

Prihatin Anak Bangsa

Presiden SRI Mulyani ?

Lagi-lagi nyolong saya...
ga papalah, ini kan demi masa depan negara kita juga
patut ditelusuri siapa sebenarnya SRI MULYANI ?
pantas ga jadi orang nomor satu dinegeri ini ?
eiittt....
tunggu dulu , ini bukan kampanye ya
ini sekedar bacaan 
[terutama buat saya yang paling benci politik]

Presiden SRI Mulyani ? Perjuangan Rakyat (PDPR) yang sebelumnya telah memiliki status badan hukum. Semua perangkat, lambang, dan atribut kepartaian tetap memakai seperti yang dimiliki oleh Partai SRI selama ini. Dan tentu saja hal ini dibenarkan oleh undang – undang.

Mungkin banyak yang meragukan dan tidak percaya apalagi di tengah maraknya transaksi dalam politik Indonesia saat ini,  tapi bergabungnya Partai SRI dan PDPR betul – betul dilakukan karena faktor ideologis dan visi yang sama. Kesamaan platform ini membuat fusi berjalan mudah, tidak rumit dan hebatnya tanpa mahar politik. “Koalisi ini bukan tukar tambah politik, tapi ini adalah koalisi akal sehat dengan visi dan ide yang sama”, tegas Ketua Bid Politik Partai SRI, Rocky Gerung.

Cara ini memang ditempuh sebagai langkah strategis untuk bisa terus melaju membawa aspirasi para anggota, dan simpatisan sampai ajang kontestasi politik yang sebenarnya yaitu pemilu dan pemilihan presiden 2014.  “Ini adalah hasil kerja akal sehat untuk mengakali politik akal akalan dari para politisi akal miring”, tambah Rocky.

Selain membangun infrastruktur partai yang lebih solid dan besar, Partai SRI juga terus melakukan konsolidasi kedalam dan keluar untuk mempersiapkan diri menghadapi verifikasi KPU sebagai peserta pemilu 2014. “Kita nggak mau kecolongan lagi kali ini”, ujar Susy Rizky, Bendahara Partai SRI.

Berdasarkan draf Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD versi Tim Perumus per 22 Maret 2012, calon peserta pemilu harus memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, minimal 75 persen jumlah kabupaten/kota di provinsi bersangkutan, minimal 50 persen jumlah kecamatan di kabupaten/kota bersangkutan, serta memiliki anggota sekurangnya 1.000 atau seperseribu jumlah penduduk di kabupaten/kota bersangkutan. (Kompas.com, 29 Maret 2012)

Baru saja mendapatkan legitimasi yang sah sebagai partai politik dari negara, tidak hanya hujan dukungan dan apresiasi yang datang, namun berbagai gangguan dari pihak yang tidak senang dan merasa terancam juga sudah mulai dilancarkan. Seperti diketahui bahwa Koordinator perwakilan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Amerika Sonny Sofiandi mengirim surat kepada pimpinan Bank Dunia, Robert Zoellick, untuk memecat  Sri Mulyani Indrawati (SMI), karena diduga terlibat skandal Bank Century.
Lucu memang, jika kita melihat aksi kepanikan seperti ini.  PDIP yang bukan siapa – siapa apalagi pemegang saham, tapi meminta Bank Dunia memecat Sri Mulyani. Meskipun hal ini dibantah oleh Pramono Anung sebagai aksi resmi dari PDIP, namun  Partai SRI harus siap untuk menghadapi berbagai upaya untuk mendiskreditkan sosok Sri Mulyani yang memang ingin diusung sebagai calon Presiden RI, bukan Presiden Bank Dunia. “Tidak masalah dia tidak dicalonkan di bursa Presiden Bank Dunia, karena memang Sri Mulyani adalah Presiden kami di 2014”, tegas Wimar Witoelar. 

 Sumber : http://www.perspektif.net/article/

Beberapa nama sudah muncul lewat berita dan buku. Mari kita mulai tampilkan secara singkat mereka yang mudah dijangkau tanpa perjanjian untuk bertemu sebelumnya. Dua nama yang bisa dijangkau lewat handphone dan BBM (Blackberry Messenger) Senin (26/3) kemarin adalah Sri Mulyani dan Hatta Rajasa. Kedua tokoh ini telah muncul lewat buku yang dijajakan di berbagai toko buku, antara lain di Gramedia.

Kini sedang terpampang buku berjudul Sri Mulyani for President 2014 dan HR Harapan Rakyat. Tentang Sri Mulyani Indrawati (SMI), mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Wimar Witoelar, antara  lain mengatakan, "Tidak perlu ditanyakan, apakah SMI siap menjadi Presiden RI 2014."

"Yang menjadi pertanyaan dan tantangan sekarang, apakah pemilih kita, baik pemilih lama dan terutama pemilih baru, ingin memasang standar kualitas setinggi SMI. Harapan masyarakat yang belum masuk kubu politik pragmatis, nama SMI menjadi panggilan untuk sekali lagi mencoba mencapai reformasi kehidupan publik di Indonesia melalui cara yang demokratis dan damai, "ujar Wimar dalam pengantar buku itu.

Ketika ditanya lewat BBM, dari Washington, Amerika Serikat, Sri Mulyani hanya mengirimkan gambar simbol senyuman. Ia lebih suka bercerita tentang rumah nya di Gombong, Jawa Tengah. "Itu rumah eyang saya. Dulu ketika saya masih kecil, setiap Lebaran diwajibkan datang ke sana, "ujarnya.

Buku 'Sri Mulyani for President 2014'


Makasih buat Bapak Wilmar Witoelar atas tulisannya...Maap pak,nyolong saya tp saya ga korup lo pak ^_^

Korupsi dan Masalah Pendidikan

Korupsi dan Masalah Pendidikan
Korupsi dan Masalah Pendidikan 
Bangsa kita seakan tidak pernah luput dari berbagai macam bencana. Mulai dari gempa, tsunami, tanah lon
gsor, gunung meletus, teroris, kebakaran, banjir, dan lain-lain. Selain itu, bencana yang tidak kalah membahayakan saat ini adalah semakin maraknya tindakan korupsi di kalangan pejabat negara, mulai dari menteri, gubernur, wali kota, bupati, dan kepala dinas tertentu. Ironisnya, tindakan-tindakan korupsi ini seakan sudah dianggap suatu hal yang wajar dan pelakunya tidak lagi malu dan tidak merasa hina dengan apa yang diperbuatnya. Mereka yang dipercayakan sebagai wakil rakyat ini, tega mencuri uang rakyat (korupsi) yang diwakilinya demi untuk bermewah-mewah, tanpa memikirkan bagaimana penderitaan yang dialami oleh banyak rakyat miskin dan melarat. Mungkin hati mereka sakit atau bahkan sudah mati, sehingga tidak lagi dapat merasa kasihan di saat melihat banyaknya anak-anak yang sakit disebabkan kelaparan dan kurang gizi. Akal mereka tidak sehat, sehingga tidak dapat sejenakpun berpikir bagaimana membantu anak-anak yang bodoh dan pengangguran akibat tidak bisa sekolah. Demikian rusaknya moral para pejabat negara saat ini, sehingga mencari dan menganalisis penyebab masalah ini sangat penting dilakukan dan kemudian berusaha untuk mengantisifasinya.

Sebagian kalangan menganggap bahwa rusaknya moral bangsa, termasuk meningkatnya tindakan korupsi di kalangan pejabat negara itu, memiliki kaitan dengan masalah pendidikan. Anggapan seperti itu bukan tidak beralasan. Sebab, secara teoritis pendidikan memang memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan karakter seseorang. 

Jhon Locke yang terkenal dengan teori Empirismenya menyimpulkan bahwa, setiap anak yang lahir, adalah dalam keadaan putih-bersih bagaikan kertas kosong, sementara perkembangan selanjutnya sangat tergantung kepada orang tua, sekolah (pendidikan),  dan masyarakat, ke  arah mana kepribadian anak itu akan mereka bentuk.  Lebih dari itu, dalam perspektif Islam, terdapat teori fitrah, yang menyimpulkan bahwa setiap anak yang dilahirkan ke dunia, adalah ia dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih (fitrah), dengan dibekali  dua potensi, yaitu potensi untuk menjadi baik dan potensi untuk menjadi jahat (fuzuuraha wa taqwaaha, Q.S. al-Syams). Selanjutnya, baik atau tidaknya kepribadian anak itu, sangat tergantung kepada pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Teori ini sejalan dengan salah satu hadits Nabi yang berbunyi sebagai  berikut: kullu mauluudin yuuladu ala al-fitrah, fa abwahu alladzi yuhawwidaanihi, wa yunassiraanihi au yumajjisaanihi (al-Hadits). Artinya, “setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan firah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi,  nasrani atau majusi”.

Berdasarkan dua teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang begitu erat antara pendidikan dengan karakter manusia. Dengan demikian, anggapan bahwa adanya kaitan antara rusaknya moral para pejabat negara dengan pendidikan, termasuk tindakan korupsi yang sedang menjadi masalah utama bangsa saat ini sangatlah logis. Jika jalan pikiran ini diterima, maka pertanyaan yang timbul adalah-ada masalah apa dengan pendidikan kita.

Masalah krusial terkait dengan pendidikan kita saat ini adalah masih diterapkannya sistem pendidikan yang parsial. Sistem pendidikan parsial merupakan pola pendidikan yang hanya mengorientasikan pada kecerdasan intelektual siswa dan mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual mereka. Di sekolah-sekolah, peran guru tidak lebih sekedar melakukan transfer ilmu ke dalam otak para siswa, yang orientasinya ialah pencapaian nilai raport yang tinggi, tetapi cenderung mengabaikan pendidikan moral (agama). Dengan kata lain, pendidikan kita lebih diarahkan untuk menciptakan generasi yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tanpa mengimbanginya dengan kecerdasan Spritual (SQ/Agama), dan kecerdasan emosional (EQ/hati), sehingga out put dari sistem pendidikan seperti ini adalah lahirnya manusia-manusia yang pintar, tetapi tak bermoral, seperti para koruptor.

Para guru lebih mengutamakan kecerdasan otak daripada kecerdasan hati para siswanya. Padahal hati yang cerdas tentu lebih penting dan utama bagi manusia daripada segala-galanya. Sebab, sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Ghazali bahwa hati laksana raja, dan anggota tubuh ibarat rakyatnya. Apabila raja baik, maka rakyatnya akan baik. Sebaliknya, jika raja tidak baik, maka rakyatnya juga tidak baik.

Jika sistem pendidikan seperti ini tetap dibiarkan, maka wajarlah kalau saat ini dan bahkan untuk ke depan, kita akan tetap menyaksikan kerusakan moral yang akan terus melanda bangsa ini, seperti pemerintahan yang koruptor, penyakit  masyarakat (judi, mabuk, perselingkuhan),  kenakalan remaja (budaya kekerasan, perkosaan, hubungan seks di luar nikah, konsumsi narkoba), dan lainnya. 

Oleh karena itu, sebagai upaya antisipasi, saatnyalah bagi semua elemen bangsa, terutama bagi para guru dan pengambil kebijakan di bidang pendidikan agar merubah paradigma system pendidikan yang parsial dan menuju sistem pendidikan yang integral, yaitu dengan memadukan antara ilmu-ilmun umum dengan ilmu agama. Para guru diharapkan agar tidak sekedar mentransfer ilmu ke dalam otak para siswanya, akan tetapi harus disertai dengan  upaya mengasah hati nurani mereka. Sebab, sebagaimana disebutkan di atas, hati merupakan aspek paling esensial dari seluruh organ tubuh para siswa yang berfungsi sebagai pengendali dari seluruh tindakan-tindakan mereka. Hatilah yang akan menentukan baik atau tidaknya karakter mereka di masa depan.

Para siswa yang merupakan generasi penerus bangsa itu, hendaknya diarahkan agar tidak sekedar cerdas secara intelektual (IQ), akan tetapi juga cerdas secara spiritual (SQ) dan emosional (EQ). Sehingga, Jika menjabat suatu jabatan di masa depan, mereka tidak melakukan kecurangan-kecurangan, seperti mencuri uang rakyat (korupsi) sebagaimana yang sedang menjadi masalah utama bangsa saat ini. Sebab, disamping mereka cerdas otak, mereka memiliki hati nurani yang terasah, yang menjadi penasehat dalam tindakan-tindakannya. 

Bukankah di dalam satu hadits Nabi mengatakan sebagai berikut: Alaa wa Inna fil Zasadi mudgah, idzaa salahat salah al-zasadu kulluhu, wa idzaa fasadat fasadal zasadu kulluhu, alaa wahiya al-qalb. Artinya, “Ingatlah! sunggguh, di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, jika segumpal danging itu baik, maka baiklah seluruh anggota tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh anggota tubuhnya, dan segumpal daging itu adalah hati” (al-Hadits).



Sumber :http://waspada.co.id/index.php/images/plugins/content/highslide/graphic/index.php?option=com_content&view=article&id=200427:korupsi-dan-masalah-pendidikan&catid=25:artikel&Itemid=44
by. M. Ridwan Harahap

Dunia Para Binatang

Dunia politik penuh dengan intrik
Cubit sana cubit sini itu sudah lumrah
Seperti orang pacaran
Kalau nggak nyubit nggak asik

Dunia Para Binatang
Dunia Para Binatang

Dunia politik penuh dengan intrik
Kilik sana kilik sini itu sudah wajar
Seperti orang adu jangkrik
Kalau nggak ngilik nggak asik

Rakyat nonton jadi supporter
Kasih semangat jagoannya
Walau tau jagoannya ngibul
Walau tau dapur nggak ngebul

Dunia politik dunia bintang
Dunia hura hura para binatang
Berjoget dengan asik

Dunia politik punya hukum sendiri
Colong sana colong sini atau colong colongan
Seperti orang nyolong mangga
Kalau nggak nyolong nggak asik

Rakyat lugu kena getahnya
Buah mangga entah kemana
Tinggal biji tinggal kulitnya
Tinggal mimpi ambil hikmahnya

Dunia politik dunia bintang
Dunia pesta pora para binatang
Asik nggak asik

Dunia politik memang asik nggak asik
Kadang asik kadang enggak disitu yang asik (katanya)
Seperti orang main catur
Kalau nggak ngatur nggak asik

Pion bingung nggak bisa mundur
Pion pion nggak mungkin kabur
Menteri, luncur, kuda dan benteng
Galaknya melebihi raja

Raja tenang gerak selangkah
Sambil menyematkan hadiah

Asik nggak asik / Politik

Asik nggak asik / Politik

Asik nggak asik

Asik nggak asik 

Dunia Para Binatang
song by : IWAN FALs

Ironisnya Negeri Ini

Ironisnya Negeri Ini
Ironisnya Negeri Ini

Waktu kecil, aku suka sekali nonton tv
Apalagi acaranya kartun, bisa berjam-jam sampai2 orang tuaku ngomel
'nonton saja kerjaan kamu, sampai lupa makan'

Serial Si Unyil
itulah tontonan yang sering membuat aku lupa makan
jam tanyangnya setiap hari Minggu, pas pula dengan hari libur
ada satu karakter dalam tokoh kartun itu yang aku tidak suka
dialah Pak Raden
karena Bapak satu ini orangnya benci anak-anak, sering memarahi anak-anak
tapi sebenarnya hatinya baik lo, tergantung suasana hatinya
heeee...tapi keseringan badmood sihh bapak ini

Nah, permasalahan sekarang timbul
Pak Raden yang sekarang memasuki usia senja 
Hidupnya pas-pasan, badan renta dan tidak sehat lagi
Memiliki kehidupan yang bisa dibilang tidak layak untuk seukuran seorang seniman
Seseorang yang dulu menjadi publik figur
Seseorang yang terkenal dinegeri ini 

Ironis memang
banyak kalangan yang memiliki nasib yang tidak jauh berbeda dengan Pak Raden
bukan hanya seniman yang diremehkan kehidupan tua
masih banyak contoh lain

Negeri apa ini ???
Apa pantas !
Apa layak !
seorang seniman yang dulunya berpengaruh besar  memiliki kehidupan tua yang seperti ini ?

Terus terang, 
Aku sangat sedih melihat beliau
Aku sangat sedih melihat negeri ini 

Hidup sendiri tanpa istri dan kini kesulitan ekonomi serta sakit-sakitan pula. Itulah penggalan kisah hidup yang dialami Drs Suyadi atau akrab disapa Pak Raden.

Pak Raden hidup menumpang di rumah milik kakaknya, di  Jalan Petamburan III No 27, Jakarta Barat. Rumah seluas 4X8 meter,beratapkan seng.

Madun (42), satu dari dua pembantu menuturkan kalau Pak Raden kini didera sakit encok di sendi kaki sehingga harus ditopang kursi roda dan tongkat.

Menurut Madun, tak ada harta yang berharga di dalam rumah yang ditempati Suyadi. Menurutnya, harta termahal yang dimiliki bosnya adalah hanya lukisan yang dipajang di ruang tengah. "Itu mahal kalau memang terjual. Tapi, belakangan ini bapak kesulitan menjual. Mahal, karena melukis itu butuh emosi dari si pelukisnya. Nggak semua orang bisa mengendalikan emosi," ujarnya.

Di dalam kamar yang ditempati Suyadi hanya terdapat spring bed (kasur) dan sebuah lemari. "Di ruang tengah cuma ada tape yang pakai kaset model lama, ada televisi, dan telepon rumah. Selebihnya tidak punya apa-apa. Sepeda motor atau kendaraan tidak punya," ujar Madun.

Bermodal uang yang dihasilkan dari menjual lukisan dan mendongeng untuk acara tertentu, Suyadi harus membayar dua orang pembantu. "Jadi ada satu pembantu lagi. Kalau saya dibayar Rp 1,5 juta setiap bulan," ujarnya.

Suyadi juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk cek kondisi lutut dan membeli obat. "Untuk perobatan ke RS Pelni, untuk lututnya itu, bisa Rp 1 juta setiap bulan. Pengeluarannya tambah lagi untuk listrik dan telepon rumah," ungkapnya.

Madun mengaku bahwa Suyadi terbilang atasan yang baik dan jarang marah. "Saya pernah dimarahi cuma gara-gara saya bilang 'kan' setiap awal saya ngomong. Jadi, bapak tidak suka kalau saya ngomong kata "kan." Pak Raden juga tidak suka jika sedang melukis di ruangan bagian depan didatangi tamu.
"Yah, pokoknya jangan diganggu kalau tidak diminta datang. Dia kan seniman butuh waktu untuk karyanya," ujarnya.

Rumah yang ditinggali Suyadi terdiri dari tiga kamar dan satu kamar mandi. Satu kamar ditempati Suyadi, satu kamar khusus tempat melukis, dan satu kamar pembantu.

Sejumlah lukisan jadi dan setengah jadi terpajang di ruang tengah dan kamar melukisnya. Bercakan cat juga tampak di beberapa lantai. Kebanyakan karya lukisan Suyadi bertema anak-anak dan dunia wayang orang dan kulit bergaya figuratif-naratif.

Sementara di bagian dapur, beberapa perkakas memasak yang menghitam tampak menempel di dinding. "Kalau bapak mandi, saya yang menyiapkan air panas. Alhamdulilllah, Bapak masih bisa mandi sendiri. Saya cuma bantu memapah kalau bapak berjalan dari depan ke belakang atau sebaliknya," ujarnya.


BBM ohhh BBM

BBM ohhh BBM 
Antara BBM Dan Kemakmuran Rakyat --------------------------------------------------------

BBM ohhh BBM
Lembaga kajian energi ReforMiner Institute menyatakan bahwa pemerintah akan menghemat puluhan triliun jika menaikkan harga bahan bakar minyak April mendatang. Direktur ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, dengan kenaikan harga Rp500 per liter saja, pemerintah telah menghemat subsidi Rp19 triliun. "Itu dengan asumsi harga minyak US$110 per barel, dan sekarang sudah US$115," kata dia melalui sambungan telepon dengan VIVAnews, Kamis 23 Februari 2012. Sementara itu dengan kenaikan Rp1.000 per liter, maka penghematan bisa meningkat menjadi Rp38 triliun, dan Rp57 triliun untuk kenaikan Rp1.500 per liter.Dari hasil kajian ReforMiner, inflasi akan timbul dari kenaikan harga BBM ini. Bila BBM naik Rp500, maka terjadi inflasi 0,5 persen. Sedangkan kenaikan Rp1.000 dan Rp1.500 akan terjadi inflasi masing-masing 1,02 dan 1,6 persen. Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan akan meminta restu menaikkan harga BBM ke Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat pada Selasa, 28 Februari. Rencananya, pemerintah akan membawa tiga opsi kenaikan, yaitu Rp500, Rp1.000, dan Rp1.500 per liter. (http://bisnis.vivanews.com/news/read/290659-naikkan-bbm--negara-hemat-berapa-)

Penyakit lama bersemi kembali, itulah istilah yang bisa digunakan menanggapi berita-berita di awal tahun 2012, "Keaikan Harga BBM", walaupun dalam hal kenaikan ini Pemerintah sendiripun mengalami dilema seperti berita dari vivanews di bawah ini : Pemerintah Pusing Pikirkan Formula Harga BBM Butuh diskusi siang malam agar kenaikan harga BBM tak menambah jumlah masyarakat miskin. Pemerintah terus mencari solusi agar rencana kenaikan harga BBM tidak berpengaruh terhadap lonjakan jumlah masyarakat miskin. Pasalnya, setiap kebijakan kenaikan harga BBM muncul selalu diikuti kenaikan jumlah masyarakat miskin. “Untuk menaikkan harga BBM cukup berat. Rencana ini telah dipikirkan selama dua tahun,” kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Sabtu, 25 Februari 2012.

Memang dalam nyatanya, subsidi BBM sebesar Rp200 triliun lebih banyak dinikmati kalangan mampu yang memiliki mobil atau sepeda motor. “Kan kasihan orang yang tidak mempunyai mobil dan motor. Mereka tidak bisa menikmati uang subsidi BBM tersebut,” ujarnya. Meski demikian, tekanan untuk menaikkan harga BBM sangat luar biasa. Bahkan, setiap kali menyampaikan persoalan tersebut ke presiden selalu dijawab bahwa secara teori ekonomi memang selalu begitu harus dinaikkan. “Jika nanti terpaksa dinaikkan karena tidak mungkin lagi. Yang dipikirkan adalah, bagaimana supaya tidak terulang lagi, yakni agar apabila harga BBM naik tetapi orang miskinnya tidak bertambah,” ujarnya. Fomulasi itulah yang sedang dipikirkan pemerintah. Butuh diskusi panjang supaya kenaikan harga BBM tidak berdampak terhadap kenaikan jumlah orang miskin. “Formula ini belum ditemukan sekarang. Padahal, kita siang dan malam memikirkan terus,” ujar Dahlan. (umi) (http://bisnis.vivanews.com/news/read/291249-pemerintah-pusing-pikirkan-formula-harga-bbm)

Sebetulnya lucu juga melihat hitung-hitungan pemerintah atau para pembuat kebijakan tentang utak-atik angka BBM dan berbagai istilah ikutannya.... Penulis hanya ingin mengingatkan kembali tentang amanat pasal 33 UUD 45 yang berbunyi : 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. bahkan mengutip tulisan ekonom Kwik Kian Gie yang bisa ditemukan secara bebas di berita-erita internet yang seperti yang tertulis di bawah ini : Dengan melonjaknya harga minyak mentah di pasaran dunia sampai di atas US$ 100 per barrel, DPR dan Pemerintah menyepakati mengubah pos subsidi BBM dengan jumlah Rp. 153 trilyun. Artinya Pemerintah sudah mendapat persetujuan DPR mengeluarkan uang tunai sebesar Rp. 153 trilyun tersebut untuk dipakai sebagai subsidi dari kerugian Pertamina qq. Pemerintah. Jadi akan ada uang yang dikeluarkan? Saya sudah sangat bosan mengemukakan pendapat saya bahwa kata "subsidi BBM" itu tidak sama dengan adanya uang tunai yang dikeluarkan.

Maka kalau DPR memperbolehkan Pemerintah mengeluarkan uang sampai jumlah yang begitu besarnya, uangnya dilarikan ke mana? Dengan asumsi-asumsi untuk mendapat pengertian yang jelas, atas dasar asumsi-asumsi, pengertian subsidi adalah sebagai berikut. Harga minyak mentah US$ 100 per barrel. Karena 1 barrel = 159 liter, maka harga minyak mentah per liter US$ 100 : 159 = US$ 0,63. Kalau kita ambil US$ 1 = Rp. 10.000, harga minyak mentah menjadi Rp. 6.300 per liter. Untuk memproses minyak mentah sampai menjadi bensin premium kita anggap dibutuhkan biaya sebesar US$ 10 per barrel atau Rp. 630 per liter. Kalau ini ditambahkan, harga pokok bensin premium per liternya sama dengan Rp. 6.300 + Rp. 630 = Rp. 6.930. Dijualnya dengan harga Rp. 4.500. Maka rugi Rp. 2.430 per liternya. Jadi perlu subsidi. Alur pikir ini benar. Yang tidak benar ialah : bahwa minyak mentah yang ada di bawah perut bumi Indonesia yang miliknya bangsa Indonesia dianggap harus dibeli dengan harga di pasaran dunia yang US$ 100 per barrel. Padahal tidak. Buat minyak mentah yang ada di dalam perut bumi Indonesia, Pemerintah dan Pertamina kan tidak perlu membelinya? Memang ada yang menjadi milik perusahaan minyak asing dalam rangka kontrak bagi hasil. Tetapi buat yang menjadi hak bangsa Indonesia, minyak mentah itu tidak perlu dibayar. Tidak perlu ada uang tunai yang harus dikeluarkan. Sebaliknya, Pemerintah kelebihan uang tunai. Memang konsumsi lebih besar dari produksi sehingga kekurangannya harus diimpor dengan harga di pasar internasional yang mahal, yang dalam tulisan ini dianggap saja US$ 100 per barrel. Data yang selengkapnya dan sebenarnya sangat sulit atau bahkan tidak mungkin diperoleh. Maka sekedar untuk mempertanyakan apakah memang ada uang yang harus dikeluarkan untuk subsidi atau tidak, saya membuat perhitungan seperti Tabel terlampir. Nah kalau perhitungan ini benar, ke mana kelebihan yang Rp. 35 trilyun ini, dan ke mana uang yang masih akan dikeluarkan untuk apa yang dinamakan subsidi sebesar Rp. 153 trilyun itu? Seperti terlihat dalam Tabel perhitungan, uangnya yang keluar tidak ada. Sebaliknya, yang ada kelebihan uang sebesar Rp. 35,31 trilyun.

PERHITUNGAN ARUS KELUAR MASUKNYA UANG TUNAI TENTANG BBM (Harga minyak mentah 100 doll. AS). DATA DAN ASUMSI. Produksi : 1 juta barrel per hari 70 % dari produksi menjadi BBM hak bangsa Indonesia Konsumsi 60 juta kiloliter per tahun. Biaya lifting, pengilangan dan pengangkutan US $ 10 per barrel 1 US $ = Rp. 10.000. Harga Minyak Mentah di pasar internasional Rp. US $ 100 per barrel. 1 barrel = 159 liter Dasar perhitungan : Bensin Premium dengan harga jual Rp. 4.500 per liter PERHITUNGAN . Produksi dalam liter per tahun : 70 % x (1,000.000 x 159 ) x 365 = 40,624,500,000. Konsumsi dalam liter per tahun 60,000,000,000. Kekurangan yang harus diimpor dalam liter per tahun 19,375,500,000. Rupiah yang harus dikeluarkan untuk impor ini (19,375,500, 000 : 159) x 100 x 10.000. 121,900,000, 000,000. Kelebihan uang dalam rupiah dari produksi dalam negeri 40,624,500,000 x Rp. 3.870 . 157,216,815, 000,000 Walaupun harus impor dengan harga US$ 100 per barrel Pemerintah masih kelebihan uang tunai sebesar 35,316,815,000, 000 Perhitungan kelebihan penerimaan uang untuk setiap liter bensin premium yang dijual, Harga Bensin Premium per liter (dalam rupiah) 4,500 Biaya lifting, pengilangan dan transportasi US $ 10 per barrel atau per liter : (10 x 10.000) : 159 = Rp. 630 (dibulatkan) 630 Kelebihan uang per liter 3,870 Nah itu dia yang menjadi pertanyan mendasar rakyat Indonesia selama ini (karena penulis adalah seorang WNI....:)), kemana uang-uang hasil penjualan dan hasil pencabutan subsidi-subsidi BBM selama ini? Adakah Rakyat Indonesia ikut menikmati? Sementara kalangan rakyat harus dengan susah payah mengemis-ngemis hanya untuk mendapatkan fasilitas berobat gratis, harga-harga beras dan sembako yang semakin sulit terjangkau daya belinya oleh kebanyakan rakyat, hasil pembangunan di korupsi oleh kalangan DPR dan para pejabat-pejabat pemerintah, yang sudah bukan rahasia umum bahwa praktek-praktek korupsilah yang membuat beban negara ini semakin mejadi berat, ekonomi biaya tinggi yang disebabkan korupsi dari tingkat elit politik hingga pegawai pemerintahan paling bawah. Pemerintah dan para pembuat kebijakan selalu berasumsi bahwa hasil subsidi BBM hanya dinikmati oleh sebahagian kecil rakyat Indonesia, sisanya di nikmati oleh para pemilik-pemilik mobil mewah, para pengusaha-pengusaha, dan orang-orang kaya lainnya.

Dibawah ini adalah hasil omong-omong kami, Rakyat Indonesia, tentang BBM di warung kopi tempat mangkal angkot di seputaran UKI Jakarta:
1. Kembalikan hak subsidi BBM untuk rakyat, karena Rakyat Indonesia berhak untuk menikmati BBM murah yang berasal dari dalam bumi Indonesia ini, toh orang-orang kaya dengan mobil-mobil mewah jenis terbaru ini juga hampir tidak pernah membeli BBM yang bersubsidi, karena kendaraan mereka sendiripun sudah dilarang dari pabriknya menggunakan BBM jenis Premium jika tidak ingin rusak. Bahkan komsumsi mobil-mobil terbaru pun kebanyakan sudah semakin hemat konsumsi BBM nya, dan pemborosan BBM di jalan-jalanpun hanya terjadi di Jakarta itupun karen macet. Jadi alasan pemerintah untuk menyalahkan sektor transportasi boleh dikata hampir tidak masuk akal.
2. Penggunaan untuk pabrik dan industri? Kenakan pajak berganda untuk penggunaan BBM bersubsidi, itupun rata-rata pbrik dan industri kebanyakan menggunakan BBM jenis Solar, secara saat ini BBM jenis Solar sudah banyak di produksi Solar Bio atau Bio Diesel yang asal usulnya jauh dari hasil minyak mentah. 3. Berantas Korupsi, rubah UU hukum pidana korupsi ke tingkat hukuman yang setinggi-tingginya hingga hukuman mati.