Cerita Seorang Guru Agama
Cerita Seorang Guru Agama
Pertanyaan 1 : Apa yg PALING DEKAT dgn diri kita di dunia ini ?
Muridnya ada yg menjawab : "orang tua", "guru", "teman", "kerabatnya".
Yg paling dekat dgn kita adalah "kematian". Sebab kematian adalah PASTI adanya...
Muridnya ada yg menjawab : "orang tua", "guru", "teman", "kerabatnya".
Yg paling dekat dgn kita adalah "kematian". Sebab kematian adalah PASTI adanya...
Pertanyaan 2 : Apa yg PALING JAUH dari diri kita di dunia ini ?
Muridnya ada yg menjawab : "negara Cina", "bulan", "matahari". Yg paling benar adalah “masa lalu". Siapa pun kita, bagaimana pun kita dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita hrs menjaga hari ini, hari2 yg akan datang...
Muridnya ada yg menjawab : "negara Cina", "bulan", "matahari". Yg paling benar adalah “masa lalu". Siapa pun kita, bagaimana pun kita dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita hrs menjaga hari ini, hari2 yg akan datang...
Pertanyaan 3 : Apa yg PALING BESAR di dunia ini ? Muridnya ada yg menjawab
"gunung", "bumi", "matahari". Yg plg besar dr yg ada di dunia ini
adalah"nafsu"... Banyak manusia menjadi celaka krn menuruti hawa
nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi karena
itu kita hrs hati2 dgn hawa nafsu ini...
Pertanyaan 4 : "Apa yg PALING BERAT di dunia ini ?". Di antara
muridnya ada yg menjawab : "baja", "besi", "gajah",
... Yg paling berat adalah "memegang janji"...
Pertanyaan 5 : "Apa yg PALING RINGAN di dunia ini ?" Ada yg
menjawab "kapas","angin", "debu",
"daun2an" Yg paling ringan di dunia ini adalah"Meninggalkan
Ibadah"...
Lalu pertanyaan 6 : "Apakah yg PALING TAJAM di dunia ini ?.
Muridnya menjawab dgn serentak... "Pedang !" Yg paling tajam adalah "lidah manusia" karena melalui lidah, manusia dgn mudahnya menyakiti hati, melukai perasaan...
Cerita Seorang Guru Agama
Muridnya menjawab dgn serentak... "Pedang !" Yg paling tajam adalah "lidah manusia" karena melalui lidah, manusia dgn mudahnya menyakiti hati, melukai perasaan...
Cerita Seorang Guru Agama
0 komentar:
Post a Comment