Oshin : Sinetron Inspirasi
Oshin : Sinetron Inspirasi. Jadi ingat waktu kecil kalo denger sinetron satu ini. Waktu itu tipi yang saya punya hanya televisi hitam putih 14'. Lama sudah memang dan itu membuat saya merasa kangen akan cerita sinetron Jepang ini. Yaa..kalo dibandingkan dengan sinetron di tanah air ga jauh beda lah ama si Doel anak sekolahan.
Oshin adalah serial televisi Jepang yang ditayangkan NHK dari 4 April 1983 sampai 31 Maret 1984, menceritakan perjalanan hidup Shin Tanokura dalam era Meiji sampai awal 1980-an. Ia dipanggil “Oshin”, dan harus bekerja keras dari sejak kecil sampai dewasa, namun kemudian berkat usahanya menjadi pemilik waralaba toko swalayan yang kaya. Seri ini terdiri dari 297 episode sepanjang 15 menit. Seri ini telah ditayangkan di 59 negara, termasuk Indonesia. Pada 1984, seri ini dibuat menjadi film anime oleh Sanrio.
Bila kita tengok, begitu menjamurnya film dan sinetron yang kurang berbobot di negeri ini. Bisa dihitung dengan jari tayangan – tayangan yang setidaknya mengandung beberapa hikmah.
Dengan mengusung rasa seni tinggi, film dan sinetron bebas mengumbar hal – hal yang nantinya akan berdampak negatif bagi para pemuda negeri…
Dengan membawa nama kebebasan berekspresi, semua menjadi tak terarah…
Cobalah tiru apa yang seharusnya ditiru… film Oshin adalah salah satu contoh yang paling tidak, dapat kita petik hikmah positifnya. Menjadi manusia terbaik bukan hanya menjadi yang terbaik tapi juga menjadikan mata sebagai media untuk menonton film yang terbaik…sumber
0 komentar:
Post a Comment