Showing posts with label Motivation. Show all posts
Showing posts with label Motivation. Show all posts

Jangan Pernah Meremehkan Dirimu

Jangan Pernah Meremehkan Dirimu. Tuhan memberikanmu hidup bukan karena kamu membutuhkannya, tapi karena seseorang membutuhkanmu. Jangan hiraukan mereka yg menjelekkan dirimu. Siapa dirimu hanya kamu yg tahu, hanya kamu yg menentukan, bukan mereka! Menjadi yang “TERBAIK” lebih penting dari pada menjadi yang “PERTAMA”. 

Jangan terlalu tergantung pada orang lain, kamu lebih kuat dari yg kamu pikirkan, hanya terkadang kamu tak mempercayainya.. Jangan tangisi dia yg telah mengkhianatimu. Bersyukurlah, karena Tuhan telah menunjukkan bahwa dia bukan orang yg tepat bagimu. Jangan buang energimu utk membalas, hukum Nya lebih mengerikan. Jangan lari dari masalah, mereka akan selalu menghampirimu. Yg harus kamu lakukan adalah pelajari cara mengatasinya. Jangan remehkan dirimu sendiri. Kamu terlahir dengan banyak talenta, Manfaatkanlah. Mereka adalah jembatan menuju kebahagiaanmu. 

Jangan Pernah Meremehkan Dirimu


Sesuatu yang dimulai dengan kebaikan akan menghasilkan kebaikan. Namun jika hasilnya belum baik, maka itu bukanlah akhir. Rasa iri merugikanmu. Luangkan waktu tuk bersyukur atas segala hal yg kamu miliki. Kamu terbaik dengan caramu sendiri. Hidup selalu punya banyak hal tuk membuatmu jatuh. Namun, apa yg benar-benar bisa membuatmu jatuh adalah sikapmu. Jangan pernah berpikir kamu bukan siapa-siapa, karena kamu tak pernah tahu bahwa ada seseorang yg berpikir kamu adalah segalanya. Jangan pikirkan mereka yg membencimu, karena mereka hanya iri atas pribadimu yg lebih baik. Abaikan mereka & teruslah melangkah. Saya tidak bangga karena kesalahan saya. Tapi saya bangga karena saya dapat belajar dari kesalahan saya. Jangan memandang rendah dirimu sendiri. 

Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu saat ini, intropeksi diri dan berusahalah lebih baik. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan, tapi jika kamu tak bisa menghargai kekuranganmu, kamu tak menghargai dirimu sendiri. Ketika kamu terobsesi mengejar apa yg bukan untukmu, kamu akan selalu menemukan sesuatu yg salah dengan apa yg kamu miliki.

Jangan Pernah Meremehkan Dirimu
Jangan Pernah Meremehkan Dirimu

Tidak Ada Jaminan Mau Membuang Sampah pada Tempatnya

Orang yg masih anak dan remaja..
Orang yg sudah dewasa....
Orang yg bersekolah atau tidak sekolah...
Orang yg kaya hartanya banyak....
Orang yg mengendarai mobil mewah....
Orang yg naik motor bebek hingga Harley
Orang yg berdandan mewah...
Orang yg nampak necis dan terpelajar....
Orang yg berpakaian seperti pejabat....
Orang yg nampak mamahami agama dengan baik...
Orang yg menjadi pegawai negeri atau swasta..
Orang yg menjadi guru atau ustadz....
Orang yg menyekolahkan anak termasuk anaknya...
Orang yg.... hayo apa lagi ???

<a href=" http://4.bp.blogspot.com/-eIkyTgiDP6M/UR3ryIT-LvI/AAAAAAAAF8E/lm-BC8qXE8c/s320/janganbuangsampah.png"><img alt="membuang sampah pada tempatnya, Tidak Ada Jaminan Mau Membuang Sampah pada Tempatnya" src="http://4.bp.blogspot.com/-eIkyTgiDP6M/UR3ryIT-LvI/AAAAAAAAF8E/lm-BC8qXE8c/s320/janganbuangsampah.png"/></a>

Tidak ada jaminan mau membuang sampah pada tempatnya !!

Jadi sekolah tidak usahlah mengajarkan terlalu banyak pelajaran dan mata pelajaran yg susah2 pada anak, sebelum murid2 dan orang tua murid mereka mau membuang sampah pada tempatnya.

Malu rasanya jika hari gini orang Indonesia untuk buang sampah saja BELUM TAHU DIMANA TEMPATNYA.

Pesan ini di tulis oleh Kelompok Peduli Buang Sampah

Ayah

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian? 

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian Mama bilang :Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya”.  Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA. 

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?  

Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh !”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat–sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut. Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”  

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata–mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa Ketika kamu menjadi gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini–itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata: “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.  

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah: “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?  

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi "seseorang”.

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena Papa tahu, bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.  

Dan akhirnya, Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…” 

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya, Papa telah menyelesaikan tugasnya.
  
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita, adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal...

dedicated to : all of father's in the world

Renungan Malam

Mayat, Pengantin, Kata-kata motivasi
Merenungkan indahnya malam pertama, tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata 
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa 
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut...... 
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara 
Hari itu, mempelai sangat dimanjakan 
Mandipun…harus dimandikan seluruh badan kita terbuka 
Tak ada sehelai benangpun menutupinya, tak ada sedikitpun rasa malu… 
Seluruh badan digosok dan dibersihkan 
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan 
Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi kapas putih… 
Itulah sosok kita… 
Itulah jasad kita waktu itu 
Setelah dimandikan…, 
Kitapun akan dipakaikan gaun cantik berwarna putih 
Kain itu, jarang orang memakainya Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan 
Wewangian ditaburkan ke baju kita… 
Bagian kepala, badan, dan kaki diikatkan 
Tataplah, tataplah, itulah wajah kita 
Keranda pelaminan langsung disiapkan 
Pengantin bersanding sendirian… 
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga 
menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita 
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga Serta rasa haru para handai taulan 
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus 
Akad nikahnya bacaan talkin Berwalikan liang lahat 
Saksi-saksinya nisan-nisan yang tlah tiba terlebih dahulu 
Siraman air mawar pengantar akhir kerinduan 
dan akhirnya… 
Tiba masa pengantin menunggu dan ditinggal sendirian… 
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan kita di dunia 
Di kamar bertilamkan tanah 
Dan ketika 7 langkah telah pergi… Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat… 
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur 
Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang tahu 
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan 
Padahal nikmat ataukah siksa yang kan kita terima? Kita sungkan sekali meneteskan air mata… 
Seolah barang berharga yang sangat mahal… Dan Dia Kekasih itu, akan menetapkan bagi kita, nikmat atau siksa! Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga… 
Tapi...
tapi
Sudah pantaskah sikap kita selama ini? 
Untuk disebut sebagai ahli syurga ??

Persahabatan Abadi

Bola mata manusia menggambarkan persahabatan yang sehat. 
Mereka berkedip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama. 
Walaupun mereka tidak pernah melihat satu dengan lainnya, 
namun 
mereka tetap kompak dan sehati. 
Persahabatan kita seharusnya seperti itu. 
Walaupun tidak pernah bertemu atau melihat, 
tapi...
kita harus selalu bersama, 
berbagi suka dan duka 

Persahabatan Abadi
Persahabatan Abadi

Pelajari Kehidupan Semut dan Hujan

Pelajari Kehidupan Semut dan Hujan
Cerita ini mengingatkan saya akan pesan dan cerita dari Papa teman. Dulu waktu saya nginap dirumah temen, sambil cerita-cerita setelah makan malam beliau sempat bertanya ‘kenapa saya belum juga tamat kuliah atau paling nggak mendekati tamat’. Waktu itu saya menjawab kalau kuliah itu susah dan ribetnya minta ampun.

Nah, dengan jawaban seperti itu beliau mulai ‘menceramahi’ saya yang diawali dengan cerita ‘Seekor Semut’. Cerita ini berlatar pada zaman sahabat baginda Nabi. Ada seorang anak sekolah [sederajar SD] sudah bertaun-taun sekolah gak tamat2 juga, akhirnya dia berniat tuk berhenti sekolah. Suatu hari dia melihat seekor semut sedang menaiki sebuah batu besar, setiap kali semut itu naik dan jatuh tapi semut itu tidak henti2nya berusaha tuk bisa mencapai puncak batu tersebut. Pada akhirnya semut itu berhasil menaiki batu besar dengan tekad dan usaha gigihnya. Melihat kejadian itu sang anak mengurungkan niatnya tadi dan mulai semangat lagi tuk sekolah.

Dilain cerita, Hujan yang merupakan benda lunak dan berupa tetesan, dapat melobangi bahkan menghancurkan sebuah batu walaupun memakan waktu sedikit lama.

Begitulah sedikit cerita kehidupan yang mungkin sedikit bisa memotivasi kita dalam hidup didunia yang sementara ini. Pelajari Kehidupan Semut dan Hujan

Cerita Seorang Guru Agama

Cerita Seorang Guru Agama
Seorang Guru berkumpul dgn murid-muridnya, lalu beliau mengajukan 6 pertanyaan :

Pertanyaan 1 : Apa yg PALING DEKAT dgn diri kita di dunia ini ?
Muridnya ada yg menjawab : "orang tua", "guru", "teman", "kerabatnya".
Yg paling dekat dgn kita adalah "kematian". Sebab kematian adalah PASTI adanya...

Pertanyaan 2 : Apa yg PALING JAUH dari diri kita di dunia ini ?
Muridnya ada yg menjawab : "negara Cina", "bulan", "matahari".  Yg paling benar adalah “masa lalu". Siapa pun kita, bagaimana pun kita dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita hrs menjaga hari ini, hari2 yg akan datang...

Pertanyaan 3 : Apa yg PALING BESAR di dunia ini ? Muridnya ada yg menjawab "gunung", "bumi", "matahari".  Yg plg besar dr yg ada di dunia ini adalah"nafsu"... Banyak manusia menjadi celaka krn menuruti hawa nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi karena itu kita hrs hati2 dgn hawa nafsu ini...

Pertanyaan 4 : "Apa yg PALING BERAT di dunia ini ?". Di antara muridnya ada yg menjawab : "baja", "besi", "gajah", ... Yg paling berat adalah "memegang janji"...

Pertanyaan 5 : "Apa yg PALING RINGAN di dunia ini ?" Ada yg menjawab "kapas","angin", "debu", "daun2an" Yg paling ringan di dunia ini adalah"Meninggalkan Ibadah"...

Lalu pertanyaan 6 : "Apakah yg PALING TAJAM di dunia ini ?.
Muridnya menjawab dgn serentak... "Pedang !" Yg paling tajam adalah "lidah manusia" karena melalui lidah, manusia dgn mudahnya menyakiti hati, melukai perasaan...


Cerita Seorang Guru Agama

Harapan Orang Tua Kepada Anak


Anakku, Tak terhingga jumlah kata dari doa yg kami panjatkan kpd-Nya utk kalian… 
Kami meminta kpd Allah agar kalian sehat, kuat, cerdas, sholeh, berhasil, bahagia dan dicintai Allah… 
Di tengah rasa hawatir kami yg dalam, kami berdoa, rasanya tdk ada sedetikpun waktu kami yg terbebas dari rasa khawatir kami thd hidup kalian… Yang bisa kami lakukan sepanjang hayat kami hanya berdoa & berusaha menjadi orang tua terbaik utk kalian… 
Anakku
Sering kami mengenang hidup masa lalu kami yg trs kami bandingkan dg hidup kalian skrg, 
bukan kami tidak percaya thd kasih sayang Allah, 
tapi kenyataannya kami selalu khawatir…. 
Anakku… 
Tolong, tentramkan jiwa kami dg akhlaq mulia kalian, 
buat hati kami bangga dg ibadah & iman kalian, bikin hati kami gembira dg ilmu & amal sholeh kalian…. Ringankan mata & pendengaran kami dg pergaulan indah & sholeh kalian… 
Anakku.. 
Bila kami dipanggil Allah nanti, rawatlah jenazah kami dg keikhlashan spt kami merawat kalian ketika kalian bayi dulu…. 
Setelah kami di makamkan… 
Anugrahkan hadiah besar utk kami dalam bentuk kekhusyuan ibadah kalian… 
Yaa Allah… 
kabulkanlah harapan2 & angan kami ini…. 
Kami serahkan anak2 kami pd Mu utk Engkau bawa mereka ke dalam ruang ridho Mu…. 
Kabulkan doa kami yaa Allah… 
Aamiin 
Ya Robbal Aalaamiin.

Aku Sayang Ibu

Aku Sayang Ibu. Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku. Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga. Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya. Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.

Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis. Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang baik dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.

Aku Sayang Ibu

Renungan tuk Orang Tua

Sejenak bayangkan wajah dan senyum ayah dan ibunda kita. 
Hadirkan bayangan orang yang semenjak kecil mengasuh, mendidik dan mengajari kita dengan penuh kasih dan cinta. 
Sekali lagi, cukup sejenak saja, hadirkanlah wajah orang yang paling kita cinta; ayah dan ibunda kita. 
Wajah keriput mereka yang semakin menua menjadi bukti nyata pengorbanan tanpa lelah mereka demi kita, anaknya. 
Agar kita lebih berpendidikan, lebih berwawasan luas, lebih pintar, lebih bijaksana, lebih berpengalaman, lebih mudah memecahkan masalah kehidupan, lebih segala-galanya dibanding mereka. 
Semua itu dilakukan demi kita, anaknya. 

Ya, demi kita.

Bahasa Hati

Tak ada musuh yg tak dapat ditaklukkan oleh HATI yang penuh dengan KASIH 

Tak ada sakit hati yang tak dapat disembuhkan oleh KASIH SAYANG 

Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh KETULUSAN HATI 

Tak ada kesulitan yang tak dapat diatasi oleh KEMAUAN HATI 

Tak ada kekerasan yang tak dapat dilunakkan oleh KESABARAN HATI 

Semua itu haruslah berasal dari HATI 


BERKATA-KATALAH DENGAN BAHASA HATI
maka kata-kata yang diucapkan akan masuk ke dalam hati yang mendengarnya.. 
 "Timbulnya rasa syukur adalah awal terbukanya pintu Hati Nurani
juga langkah pertama dalam pengembangan kemampuan 
untuk berbuat hal yang bermanfaat 
bagi orang banyak."

Beda antara Cinta, Suka, dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah. 
Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin, hanya suasananya lebih indah sedikit. Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat. 
Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja. 
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca. 
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum sedikit. 
Dihadapan orang yang kau cintai, kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam. 
Dihadapan orang yang kau sukai, kata-kata hanya keluar dari pikiran saja. 
Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya. 
Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja. 
Perasaan cinta itu dimulai dari mata sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telingga, tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama. 
"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta… ada perasaan yang lebih mendalam, yaitu rasa sayang…rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. 
Rasa yang tidak mudah berubah. Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.
Cinta ingin memiliki, tetapi sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia….walaupun harus kehilangan.

Kehidupan Dunia

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. 
Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. 
“Aduhh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. 
Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, 
“Aduhh!”. 
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, 
“Hei! Siapa kau?” 
Jawaban yang terdengar, “Hei! Siapa kau?” 
Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, 
si anak berseru, “Pengecut kamu!” 
Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. 
Ia bertanya kepada sang ayah, 
“Apa yang terjadi?” 
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, 
“Anakku, coba perhatikan.” Lelaki itu berkata keras, 
“Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!” Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!” 
Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!” 
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. 
Lalu sang ayah menjelaskan, 
“Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah Kehidupan.”

 ” Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kita ingin mendapatkan lebih banyak kebaikan di dunia ini, maka berbuat baiklah kita kepada sesama. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kita berikan kepadanya, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan diri kita sendiri.”

Kisah Dua Orang Sahabat

Dikisahkan bahwa ada dua orang sahabat sedang melakukan perjalanan menyeberangi padang pasir
Pada suatu tempat, 
mereka terlibat dalam perdebatan sengit, 
sahabat yang satu menampar muka sahabat yang lain. 
Sahabat yang ditampar merasa terluka hatinya. 
Tanpa mengucapkan sepatah kata, ia menulis di pasir : 

HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPARKU

Mereka lalu melanjutkan perjalanan. 
Dan dalam perjalanan berikutnya, mereka menemukan danau lalu mandi di danau tersebut. 
Orang yang ditampar tadi terjebak dalam lumpur hisap dan mulai tenggelam. 
Sahabatnya pun datang menolong. 
Setelah berhasil diselamatkan ia menulis di atas batu : 

HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKANKU” 

Menyadari hal itu sahabatnya penasaran lalu bertanya , 
“Tadi kau menulis di pasir, sekarang kau menulis di atas batu, mengapa demikian ?” 
Ia pun menjawab, 
“Jika seseorang melukai hati kita, sebaiknya kita menulis kejadian itu di atas pasir 
agar angin pengampunan dapat menghapusnya. 
Namun, 
bila seseorang berbuat baik kepada kita, hendaknya kita mengukir peristiwa itu di batu 
sehingga angin takkan pernah dapat menghapusnya.”

Cerita Kehidupan

Bergunung manapun harta, bukanlah kaya jika miskin budi bahasa, 

Segagah manapun diri, bukanlah pahlawan jika nafsu tak dapat dilawan, 

Secantik manapun rupa, bukanlah ratu jika buruk tingkah laku, 

 Setinggi manapun derajat, bukanlah mulia jika tiada iman di dada, 

Selangit manapun ilmu, bukanlah bijaksana,jika tidak diamalkan & dimanfaatkan 

Teman-teman yang ku KASIHI,.. 
Lakukan yang terbaik bagimu.. agar hidup menjadi baik dalam genggamanmu, 

Ketika sesuatu tidak sesuai hatimu.. 
ada TUHAN Sang Pencipta penguatkan jiwa mu.. 

Namun...... 
jangan minta KEHIDUPAN yang MUDAH, 
tetapi mintalah KEIMANAN yang TINGGI 

agar TABAH menghadapi segala rencana kehidupan ini..

Renungan

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, 
tidak akan terulang kembali. 
Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, 
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik. Hidup adalah proses, 
Hidup adalah belajar. 
Tanpa ada batas umur, 
Tanpa ada kata tua.
JATUH, berdiri lagi 
KALAH, mencoba lagi GAGAL, 
bangkit lagi, 

Sampai TUHAN berkata: 

"Waktunya PULANG......"

Wanita


Kamu akan merasakan kepedulian seperti seorang seorang kakak 
Kamu akan merasakan kehangatan seperti seorang sahabat 
Kamu akan merasakan gelora dan gairahnya orang yg tercinta 
Kamu akan merasakan dedikasi seorang istri 
Kamu akan merasakan keagungannya laksana seorang ibu 
Kamu akan merasakan ketentraman seperti disisi seorang nenek 
Dia juga seorang yang begitu tangguh 
Hatinya begitu lembut laksana sutra 
Dia sangat mempesona laksana putri raja 
Dia laksana suara musik yg begitu merdu
Dialah seorang wanita,
Dialah hidup di dalam kehidupan dan keluarga Terima Kasih yg sebesar-besarnya bagi para wanita,
Dunia menjadi indah dan bermakna karena kalian ..

Kumpulan Kata-kata Mutiara

Kumpulan Kata-kata Mutiara
Kumpulan Kata-kata Mutiara
*Jika langit hanya memberi 7 warna untuk membuat pelangi... Maka Tuhan akan memberimu sejuta warna untuk mewarnai dunia... 

*Anak adalah untuk zaman yang akan datang,bukan untuk zaman kita. Salahlah pendidikan orang tua yang hendak memperbuat anaknya seperti mereka juga. 

*Sepasang Bola Mata. Bola mata manusia menggambarkan persahabatan yang sehat. Mereka berkedip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama. Walaupun mereka tidak pernah melihat satu dengan lainnya, namun mereka tetap kompak dan sehati. Persahabatan kita seharusnya seperti itu. Walaupun tidak pernah bertemu atau melihat, tapi kit harus selalu bersama, berbagi suka dan duka ... 

*Wanita. Kamu akan merasakan kepedulian seperti seorang seorang kakak Kamu akan merasakan kehangatan seperti seorang sahabat Kamu akan merasakan gelora dan gairahnya orang yg tercinta Kamu akan merasakan dedikasi seorang istri Kamu akan merasakan keagungannya laksana seorang ibu Kamu akan merasakan ketentraman seperti disisi seorang nenek Dia juga seorang yang begitu tangguh Hatinya begitu lembut laksana sutra Dia sangat mempesona laksana putri raja Dia laksana suara musik yg begitu merdu Dialah seorang wanita, Dialah hidup di dalam kehidupan dan keluarga Terima Kasih yg sebesar-besarnya bagi para wanita, Dunia menjadi indah dan bermakna karena kalian .. 

*Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik. Hidup adalah proses, Hidup adalah belajar. Tanpa ada batas umur, Tanpa ada kata tua JATUH, berdiri lagi KALAH, mencoba lagi GAGAL, bangkit lagi, Sampai TUHAN berkata: "Waktunya PULANG......"

Kumpulan Kata-kata Mutiara 

Kerut Dikening Ayah

Kerut Dikening Ayah. Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. 

Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. 

 Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan. 

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?" Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ? 

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini. 
  • "Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi." 
  • "Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya." 
  • "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya." 
  • "Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya." 
  • "Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya." 
  • "Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara." 
  • "Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya." 
  • "Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi." 
  • "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."
  • "Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."  .........Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."

Ibu

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,
“Mengapa engkau menangis?”
“Karena aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya. 
“Aku tidak mengerti”, kata anak itu.
Ibunya hanya memeluknya dan berkata,
“Dan kau tak akan pernah mengerti” Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya,
“Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?”
“Semua wanita menangis tanpa alasan”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu membesar menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita suka menangis
Akhirnya ia mendapat petunjuk dari Tuhan, Antara bisikan yang didengarinya adalah:
1. “Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan “

2. “Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya “

3. “Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh “

4. “Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya “

5. “Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya “

6. “Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu “

7. “Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan walaupun kadangkala dia tidak memerlukannya.”