Ujian Masuk Syorga
Dikehidupan sekolah atau kampus, kita sering mendengar yang namanya UTS (Ujian Tengah Semester). Dengan niat mendapatkan nilai tertinggi dan lulus, kita mengeluarkan segala daya dan upaya untuk mencapainya.
Tapi, apakah UMS (Ujian Masuk Syorga) yang diberikan oleh Allah kepada kita telah kita persiapkan diri sebaik mungkin. Ujian ini diberikan dalam waktu yang tidak ditentukan kapan datangnya, untuk itu kita harus siap menerimanya.
Dikesempatan kali ini kita akan melihat 'soal' ujian yang diberikan Allah kepada kita, langsung saja :
Pertama : Ujian yang berbentuk perintah untuk dilaksanakan, seperti perintah Allah kepada Nabi Ibrahim As untuk menyembelih putranya yang sangat ia cintai. Ini adalah satu perintah yang betul-betul berat dan mungkin tidak masuk akal, bagaimana seorang bapak harus menyembelih anaknya yang sangat dicintai, padahal anaknya itu tidak melakukan kesalahan apapun. Namun dengan segala ketabahan dan kesabaran keduanya, perintah yang sangat berat itupun dijalankannya tanpa keraguan sedikitpun. Di sini terlihat bagaimana kualitas keimanan Nabi Ibrahim As dan putranya Nabi Ismail As yang benar-benar sudah tahan uji.
Kedua : Ujian yang berbentuk larangan untuk ditinggalkan, seperti halnya yang terjadi pada Nabi Yusuf As, yang diuji dengan seorang perempuan cantik, istri seorang pembesar Mesir yang mengajaknya berzina, dan kesempatan itu sudah sangat terbuka, ketika keduanya sudah tinggal berdua di rumah dan si perempuan itu telah mengunci seluruh pintu rumah. Namun Nabi Yusuf As berhasil meloloskan diri dari godaan perempuan itu, padahal sebagaimana pemuda umumnya ia mempunyai hasrat kepada wanita. Ini artinya ia telah lulus dari ujian atas imannya.
Ketiga : Ujian yang berbentuk musibah seperti terkena penyakit, ditinggalkan orang yang dicintai dan sebagainya, seperti yang dialami Nabi Ayyub As yang diuji oleh Allah dengan penyakit yang sangat buruk, seluruh hartanya habis tidak tersisa sedikitpun, bahkan seluruh kerabat meninggalkannya, selain isterinya yang setia menemaninya dan mencarikan nafkah untuknya. Musibah ini berjalan selama delapan belas tahun, namun beliau terima dengan tabah dan kesabaran, sampai akhirnya pada masa yang sangat sulit beliau berdo’a kepada Allah Swt.
Keempat : Ujian lewat tangan orang-orang kafir dan orang-orang yang tidak menyenangi Islam. Seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya terutama ketika masih berada di Mekkah. Di antaranya apa yang dialami oleh Rasulullah Saw di akhir tahun ketujuh kenabiannya, ketika orang-orang Quraisy bersepakat untuk memutuskan hubungan apapun dengan Rasulullah Saw beserta Bani Abdul Muththolib dan Bani Hasyim yang melindunginya, kecuali jika kedua suku itu bersedia menyerahkan Rasulullah Saw untuk dibunuh. Rasulullah Saw bersama orang-orang yang membelanya terkurung selama tiga tahun, mereka mengalami kelaparan dan penderitaan yang hebat. Namun mereka tetap tegar dalam iman mereka.
Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan dalam menghadapi Ujian Masuk Syorga Amin ya Allah.
0 komentar:
Post a Comment